PEKANBARU, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan bahwa partainya tidak mengharapkan kursi Menteri Pemuda dan Olahraga yang kosong setelah ditinggalkan Andi Alfian Mallarangeng.
Andi mengundurkan diri setelah ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat kemarin, Andi menyatakan bahwa pengunduran dirinya berhubungan dengan pengumuman dari KPK terkait permohonan pencegahaan atas dirinya ke luar negeri dan penetapan status tersangka.
"Saya sudah menyampaikan pengunduran diri di hadapan Presiden dengan didampingi oleh Seskab dan Wakil Presiden," katanya. Selain mundur sebagai Menpora, Andi juga mengaku mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat.
Dengan demikian, untuk sementara jabatan Menpora masih lowong. Terkait hal itu itu, Aburizal membantah ada kadernya yang menginginkan untuk menggantikan posisi tersebut. "Sejauh ini, itu tidak ada. Golkar saya rasa tidak mengharapkan itu," kata pria yang sering disapa Ical itu setelah mengukuhkan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Riau 2012-2015 di Pekanbaru, Jumat (7/12/2012) malam.
Selain Aburizal, hadir dalam acara itu sejumlah petinggi Golkar, seperti Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung, Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, dan Gubernur Riau HM Rusli Zainal. Pada kesempatan sebelumnya, Akbar Tandjung yang pernah menjabat sebagai Menpora di masa Orde Baru mengatakan, posisi Menpora tidak boleh kosong terlalu lama. Ia berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera menetapkan dan melantik pengganti Andi.
"Masalah kepemudaan dan olahraga sangat penting dan mendesak. Jadi, tidak boleh terlalu lama dirangkap menteri lain. Presiden boleh memilih dari unsur Partai Demokrat, partai koalisi yang selama ini memperkuat kabinet dan pemerintahan atau kalangan profesional. Yang penting menteri yang dipilih menguasai masalah kepemudaan dan keolahragaan," kata Akbar kepada pers di Jakarta, Jumat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.