Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim Diminta Peka akan Hubungan KPK-Polri

Kompas.com - 06/12/2012, 07:32 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagai pengelola para penyidik, Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman diminta peka terhadap permasalahan yang pernah dialami KPK dan Polri. Penarikan kembali sejumlah penyidik Polri yang bertugas di KPK oleh Polri diminta ditunda.

"Kabareskrim harus peka. Jangan sampai penarikan ini akan mengungkit kembali gesekan antara polisi dan KPK," kata anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Al Habsy, melalui pesan singkat, Kamis (6/12/2012).

Pada Desember ini, sebanyak 13 penyidik Polri akan ditarik dari KPK dengan alasan masa tugas mereka sudah habis. Aboe Bakar mengatakan, publik tentu akan menilai bahwa penarikan penyidik itu merupakan reaksi atas sikap KPK yang menahan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan simulator surat izin mengemudi, Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Terlebih lagi, salah satu yang ditarik adalah penyidik kasus simulator, yakni Komisaris Novel Baswedan.

"Akan lebih baik penarikan dijadwalkan ulang agar tidak timbul kesan adanya perlawanan dari Polri," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, menilai ironis penarikan 13 penyidik itu. Itu karena Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo baru saja mengatakan mendukung penuh penanganan kasus simulator di KPK.

Didi berharap Polri segera menyiapkan penyidik pengganti yang terbaik agar KPK tidak lumpuh. Penarikan 13 penyidik itu pasti mengganggu KPK dalam penanganan berbagai kasus korupsi. "Bagaimanapun, sebagai sesama penegak hukum, mereka seharusnya memiliki komitmen saling menguatkan dalam penanganan tindak pidana korupsi," kata Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Nasional
    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Nasional
    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Nasional
    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Nasional
    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Nasional
    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Nasional
    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Nasional
    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Nasional
    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Nasional
    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    Nasional
    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Nasional
    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Nasional
    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com