Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seharusnya, Komisi III yang Malu Pilih Abraham Samad

Kompas.com - 01/12/2012, 08:35 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat seharusnya mendukung kerja Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. Pasalnya, KPK di bawah kepemimpinan Abraham dinilai telah banyak melakukan gebrakan dalam pemberantasan korupsi.

Hal itu dikatakan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Martin Hutabarat, di Jakarta, Sabtu ( 1/12/2012 ), menyikapi pengakuan para mantan penyidik KPK kepada Komisi III.

Martin mengaku heran mengapa Abraham tidak mendapatkan pembelaan yang pantas dari anggota Komisi III ketika eks penyidik KPK menyebut ada pelanggaran prosedur dalam kerja KPK. Malahan, kata dia, terkesan seolah-olah Komisi III ikut menyalahkan Pimpinan KPK. Menurutnya, hal itu terlihat dari diumbarnya curhatan para mantan penyidik KPK kepada publik tanpa mengklarifikasi kebenarannya terlebih dulu.

"Saya sampai sekarang masih bertanya-tanya, atmosfir apa yang menghinggapi Komisi III sekarang, terutama dalam hubungannya dengan Polri dan KPK?," katanya.

Jika dikaitkan dengan proses seleksi Pimpinan KPK di Komisi III, menurut Martin, seharusnya anggota Komisi III malu atas pengakuan eks penyidik KPK itu. Pasalnya, Komisi III yang memilih Abraham sebagai pimpinan dan Ketua KPK.

"Abraham dipilih oleh hampir semua anggota Komisi III (43 suara dari 56 anggota), baik sebagai pimpinan maupun sebagai Ketua KPK. Kami terpincut kepada Abraham karena semangatnya yang menggebu-gebu untuk memberantas korupsi. Jadi, yang seharusnya malu dengan kritikan pedas dari eks penyidik KPK itu adalah anggota Komisi III sendiri," pungkas Martin.

Seperti diberitakan, para mantan penyidik KPK itu sempat curhat dalam rapat tertutup di Komisi III. Curhatan itu diantaranya, ada perlakuan berbeda dari pimpinan KPK terhadap para penyidik, adanya tekanan pimpinan KPK dalam penetapan tersangka, hingga pelanggaran prosedur dalam penyadapan.

Pengakuan penyidik itu sudah dibantah KPK. Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo juga telah menegur anak buahnya itu lantaran tindakannya di luar ketentuan.

Baca juga:
Abraham: Eks Penyidik KPK Tak Etis
Abraham: Semua Penyidik Anak Emas

Eks Penyidik KPK 'Curhat' di DPR, Ini Tanggapan Kapolri
Ada Penyidik Anak Emas dan Anak Pungut di KPK
9 Eks Penyidik KPK Berkisah di DPR

Baca juga topik:
KPK Krisis Penyidik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

    Nasional
    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Nasional
    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Nasional
    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Nasional
    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Nasional
    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Nasional
    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Nasional
    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Nasional
    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Nasional
    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Nasional
    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    Nasional
    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Nasional
    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com