JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan kembali memenuhi panggilan Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat pada Rabu (21/11/2012) pagi ini. BK hari ini meminta keterangan Dahlan terkait revisi nama anggota dewan yang melakukan pemerasan terhadap direksi BUMN.
Dahlan tiba sekitar pukul 10.40 WB. Ia datang menggunakan kemeja khasnya, kemeja lengan panjang berwarna putih. Kehadiran Dahlan kali ini berbeda dengan kedatangannya pertama kali saat memenuhi undangan BK di mana belasan pendukung Dahlan turut serta mendampingi mantan Direktur Utama PLN tersebut.
Kali ini, kedatangan Dahlan praktis tanpa kehebohan yang terjadi sebelumnya. Dahlan hanya didampingi oleh sekitar lima orang stafnya. Sebelum masuk ke dalam ruangan BK, Dahlan mengatakan dirinya hadir ke BK hanya untuk memenuhi undangan yang diterimanya beberapa waktu lalu. Ia pun tidak tahu dengan wacana BK akan mengkonfrontir dengan anggota dewan yang diduga memeras.
"Saya diundang, saya datang. Untuk datang gitu aja, nggak ada kata-kata dikonfrontir," ucap Dahlan.
Dahlan mengaku apa yang akan disampaikannya hari ini tidak jauh berbeda dengan yang sudah disampaikan oleh tiga direksi BUMN kemarin. "Sama dengan yang disampaikan oleh direksi kemarin," ujar Dahlan.
Saat dipanggil panggilan BK DPR pada Senin (5/11/2012) lalu, Dahlan Iskan menyerahkan dua nama anggota dewan yang diduga memeras BUMN. Kedua nama itu yakni Idris Laena dari Fraksi Partai Golkar dan Sumaryoto dari Fraksi PDI-Perjuangan. Idris diduga meminta jatah ke PT PAL dan PT Garam. Sementara Sumaryoto diduga meminta jatah ke PT Merpati Nusantara Airlines. Praktek pemerasan diduga dilakukan terkait penyertaan modal negara (PMN).
Selain dua nama itu, Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro juga menyerahkan nama Idris Sugeng yang disebut meminta jatah 2.000 ton gula. Selang dua hari kemudian, Dahlan kembali menyerahkan lima nama yang diduga melakukan pemerasan dalam kasus Merpati melalui sebuah surat. Di dalam surat itu, terdapat nama Achsanul Qosasi, anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat dan M Ichlas El Qudsi, anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Laporan Dahlan dan anak buahnya ini menimbulkan protes para politisi yang dilaporkan. Idris Laena, Sumaryoto, Idris Sugeng, Achsanul Qosasi, dan M Ichlas El Qudsi membantah semua tudingan memeras. PAN bahkan berencana melayangkan somasi kepada Dahlan. Setelah mendapat protes, Dahlan kemudian kembali menyerahkan surat kepada BK yang isinya merevisi dua nama yakni M Ichlas El Qudsi dan Andi Timo Pangerang.
Baca juga:
Dirut Merpati Pastikan 2 Politisi Tak Memeras
Besok, BK DPR Panggil Anggota Dewan Terduga Pemeras BUMN
BK Terima Dua Nama Baru yang Diduga Pemeras BUMN
BK: Dirut PT PAL Terima SMS Pemerasan
Inilah Awal Mula Kisruh Kongkalikong BUMN ...
Berita-berita terkait lainnya dalam topik:
Kongkalikong di Kementerian
Dahlan Iskan Versus DPR
Dan, berita terhangat Nasional dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.