Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT PAL Akui Pemerasan Oknum DPR

Kompas.com - 20/11/2012, 16:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak sampai satu jam Direktur PT PAL Firmansyah Arifin keluar dari ruang Badan Kehormatan DPR pada Selasa (20/11/2012) siang ini. Ia lalu berjalan keluar dengan dikelilingi para stafnya yang berusaha menjauhi pimpinannya itu dari sorot kamera wartawan. Tidak satu pun kata yang keluar dari mulut Firmansyah kendati puluhan wartawan menghujaninya dengan berbagai macam pertanyaan.

Firmansyah merupakan salah satu direksi yang dipanggil Badan Kehormatan hari ini terkait kasus dugaan pemerasan anggota dewan terhadap BUMN. Firmansyah langsung bergegas menuruni tangga dan berjalan cepat hingga mencapai lobi. Sambil menunggu mobilnya, mulut Firmansyah masih terkunci rapat. Setelah didesak terus-menerus, Firmansyah akhirnya mau buka mulut juga.

Secara tidak langsung, Firmansyah membenarkan adanya upaya pemerasan yang dilakukan anggota DPR. Namun, ia enggan menyebutkan modus dan nilai yang diminta anggota dewan itu. Ia menyatakan hanya ada satu orang anggota dewan yang berupaya memerasnya.

"Yang saya tahu hanya satu orang. Kalian sudah tahulah. Ini terkait penyertaan modal negara (PMN), kan kalian juga sudah tahu. Saya sudah bicara semua di sana (Badan Kehormatan)," kata Firmansyah lagi.

Sikap menghindar Firmanysah ini jauh berbeda dengan sikap Dirut PT Garam Yulian Lintang yang menjelaskan secara terbuka modus yang dilakukan anggota dewan. Hal yang sama juga dilakukan Dirut PT Merpati Rudy Setyopurnomo.

Kendati bersikap tertutup, Ketua Badan Kehormatan M Prakosa menyatakan tidak menemui kendala dalam meminta konfirmasi dari seluruh direksi yang hadir. "Yang jelas kami sudah temukan ada pertemuan-pertemuan lebih dari dua kali yang dilakukan di luar kantor DPR yang patut dicurigai," ucap Prakosa.

Baca juga:
Dahlan Iskan, DPR, dan 'Panggung Politik Praktis'
Bantah Peras BUMN, Andi Timo Menangis
Tidak Elok, Pejabat Saling Serang
SBY Harus Tertibkan Pembantunya yang 'Hobi' Gaduh

Berita-berita terkait lainnya dalam topik:
Kongkalikong di Kementerian
Dahlan Iskan Versus DPR

Dan, berita terhangat Nasional dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com