Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Megawati dan SBY Berjabat Tangan...

Kompas.com - 07/11/2012, 15:19 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kedatangan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/11/2012), dalam acara pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soekarno-Hatta, menjadi perhatian tersendiri. Putri Soekarno itu akhirnya kembali berhadapan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mantan menteri dalam kabinetnya saat ia menjabat presiden.

Selain Megawati, hadir keturunan Soekarno lain, yakni Guntur Soekarnoputra, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra. Mereka membawa serta cucu-cucu Soekarno.

Selama acara, Megawati berdiri di jajaran Wakil Presiden Boediono bersama pimpinan lembaga tinggi negara, di antaranya Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MK Mahfud MD, Ketua BPK Hadi Purnomo, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari dan Melani Leimena Suharli. Tepat di depan Megawati berdiri Presiden.

Prosesi diawali pembacaan Keputusan Presiden Nomor 83/TK/Tahun 2012 dan Nomor 84/TK/Tahun 2012 yang berisi penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Soekarno-Hatta. Kemudian, Presiden menyerahkan gelar secara resmi kepada Guntur dan Meutia Hatta yang mewakili keluarga.

Setelah itu, Presiden memberikan pidato terkait pemberian gelar. Selama pidato, Megawati hanya sesekali melihat Presiden. Sambil menenteng tas dan kipas, Megawati lebih banyak melihat sekitar ruangan.

Ketua Umum PDI-P itu tak memberi tepuk tangan setelah Presiden selesai menyampaikan pidato. Adapun Marzuki dan Boediono yang berdiri di samping Megawati dan para pejabat lain bertepuk tangan.

Setelah berpidato, Presiden dan Ny Ani Yudhoyono serta Boediono dan Ny Herawati memberikan selamat kepada Guntur dan Meutia. Megawati mengikuti di belakang mereka. Setelah menyalami, Yudhoyono dan Boediono berdiri di samping Guntur dan Meutia.

Setelah menyalami serta mencium pipi kiri dan kanan Guntur dan Meutia, Megawati akhirnya berhadapan dengan Yudhoyono. Jabat tangan pun dilakukan keduanya. Tentunya tanpa cium pipi kiri dan kanan. Megawati dan Yudhoyono tampak saling tersenyum.

Acara berakhir dengan pemberian selamat para undangan kepada seluruh keluarga Soekarno-Hatta. Megawati ikut dalam barisan keluarga Soekarno. Kali ini, Yudhoyono tak menyalami lagi Megawati. Mungkin lantaran sudah berjabat tangan.

Seperti diketahui, sejak Yudhoyono menjadi presiden tahun 2004, Megawati nyaris tak pernah hadir dalam acara kenegaraan di Istana. Setiap peringatan HUT, istri Ketua MPR Taufiq Kiemas itu memilih memperingatinya di Kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta. Hubungan keduanya memang tak harmonis sejak saling berhadapan pada Pemilu Presiden 2004.

Catatan Kompas.com, Mega hanya datang ke Istana saat Presiden menggelar jamuan makan malam kenegaraan untuk Presiden AS Barack Obama pada 2010.

Baca juga:
Megawati: Gelar Pahlawan Ini Seharusnya sejak Dulu
Soekarno-Hatta di Mata SBY
Ini Alasan Presiden Anugerahi Soekarno-Hatta Gelar Pahlawan
SBY: Mari Kita Contoh Bung Karno dan Bung Hatta
PDI-P: BK Jadi Pahlawan Nasional, Hentikan "Desoekarnoisasi"
Puan: Gelar Pahlawan untuk Soekarno Bukan Jasa SBY

Berita terkait gelar pahlawan nasional bagi kedua tokoh ini dapat diikuti dalam topik:
Bung Karno-Bung Hatta, Jadi Pahlawan Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com