JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Perwakilan Rakyat akan melakukan renovasi ruang kerja anggota Dewan. Anggaran untuk renovasi kali ini mencapai Rp 50 juta setiap ruangannya. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyebutkan, total alokasi anggaran keseluruhan yang dibutuhkan untuk renovasi ruangan kali ini mencapai Rp 6,2 miliar. Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretaris Jenderal DPR Erry S Achyar membenarkan adanya rencana itu.
"Untuk tahun ini ada 192 ruang kerja di Nusantara I yang akan diperbaiki. Itu ruang kerja anggota dan ruang komisi. Satu ruangan diberikan maksimal Rp 50 juta, terserah mereka mau perbaiki mana saja," ujar Erry, saat dijumpai pada Selasa (6/11/2012) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan.
Menurut Erry, anggaran renovasi itu tidak terlalu besar jika dibandingkan kebutuhan yang diperlukan anggota Dewan. Selama ini, Erry mengaku mendapat keluhan anggota Dewan tentang ruang kerja dan toilet yang kondisinya tidak lagi prima. Ia mencontohkan, anggaran renovasi itu digunakan untuk mengganti keramik dengan parket.
"Lalu ada pergantian interior, wallpaper yang diganti karena ada kebocoran air atau dindingnya yang sudah rusak karena terkena matahari lalu pergantian partisi," ujarnya.
Kerusakan-kerusakan itu selama ini sudah diinventarisasi. Untuk menganggarkan renovasi ruang kerja ini, Erry mengaku sudah melakukan berbagai kajian, termasuk memanggil konsultan dan meminta pendapat dari Kementerian Pekerjaan Umum. Setelah dikaji, itu kemudian dimasukkan ke dalam anggaran dan disahkan oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT).
"Gedung Nusantara I ini operasinya dimulai sejak tahun 1997. Berarti sudah 14 tahun dan belum direnovasi. Sementara itu, penyusutan gedung tiap tahunnya 14 persen, jadi wajar jika kami sudah perlu melakukan renovasi," ucap Erry.
Erry pun berkilah, sejak dibangun, Gedung Nusantara I sebenarnya hanya untuk penggunaan bagi 800 anggota Dewan dan staf ahli. Sementara itu, saat ini sudah ada 550 anggota DPR ditambah staf ahli. Jumlahnya meningkat lebih dari tiga kali lipat yakni 2.800-3.000 orang.
"Kami juga tidak ingin menghambur-hamburkan karena ini kan uang rakyat. Tegur kami kalau memang ini dianggap berlebihan. Tapi lihat dulu bagaimana proses di dalamnya," ujar Erry lagi.
Pengerjaan 192 ruang kerja itu akan dilakukan selama 1,5 bulan dan saat ini sudah masuk dalam tahap pengumuman lelang. Setelah itu, sisa pengerjaan ruang kerja anggota Dewan akan dilaksanakan pada tahun 2013.
Sebelumnya, FITRA memaparkan tiga proyek DPR yang proses lelangnya baru dimulai pada akhir tahun ini, yaitu pekerjaan pergantian pagar batas Gedung DPR dengan Taman Ria sekitar Rp 1 miliar, proyek renovasi toilet Gedung Nusantara I DPR sekitar Rp 1,4 miliar, dan perbaikan ruang kerja anggota di Gedung Nusantara I DPR dengan nilai proyek sekitar Rp 6,2 miliar.
Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi mengatakan, penggunaan uang Rp 6,2 miliar untuk perbaikan ruang kerja anggota DPR di Gedung Nusantara I. Dia mengatakan bahwa rakyat tidak butuh ruangan baru anggota DPR, tetapi kejujuran para wakil rakyat untuk membela kepentingan rakyat.
"Asyik ya, tidak dapat gedung baru, tapi dapat ruangan baru walaupun anggaran untuk bermiliar-miliar dihabiskan untuk ruangan baru tersebut. Seharusnya anggota DPR prihatin pada rakyat yang memilih mereka," ujarnya dalam siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (4/11/2012).
Selain itu, menurut Uchok, terasa janggal jika lelang pengerjaan proyek tahun anggaran 2012 ini baru dilakukan pada akhir tahun, atau sangat mepet dengan batas waktu penandatanganan kontrak yang sudah ditargetkan sebelumnya.
Baca juga:
Fitra: Aneh, DPR Bangun Pagar Rp 1 Miliar