Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renovasi Ruangan, Anggota DPR "Dijatah" Rp 50 Juta

Kompas.com - 06/11/2012, 10:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Perwakilan Rakyat akan melakukan renovasi ruang kerja anggota Dewan. Anggaran untuk renovasi kali ini mencapai Rp 50 juta setiap ruangannya. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyebutkan, total alokasi anggaran keseluruhan yang dibutuhkan untuk renovasi ruangan kali ini mencapai Rp 6,2 miliar. Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretaris Jenderal DPR Erry S Achyar membenarkan adanya rencana itu.

"Untuk tahun ini ada 192 ruang kerja di Nusantara I yang akan diperbaiki. Itu ruang kerja anggota dan ruang komisi. Satu ruangan diberikan maksimal Rp 50 juta, terserah mereka mau perbaiki mana saja," ujar Erry, saat dijumpai pada Selasa (6/11/2012) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan.

Menurut Erry, anggaran renovasi itu tidak terlalu besar jika dibandingkan kebutuhan yang diperlukan anggota Dewan. Selama ini, Erry mengaku mendapat keluhan anggota Dewan tentang ruang kerja dan toilet yang kondisinya tidak lagi prima. Ia mencontohkan, anggaran renovasi itu digunakan untuk mengganti keramik dengan parket.

"Lalu ada pergantian interior, wallpaper yang diganti karena ada kebocoran air atau dindingnya yang sudah rusak karena terkena matahari lalu pergantian partisi," ujarnya.

Kerusakan-kerusakan itu selama ini sudah diinventarisasi. Untuk menganggarkan renovasi ruang kerja ini, Erry mengaku sudah melakukan berbagai kajian, termasuk memanggil konsultan dan meminta pendapat dari Kementerian Pekerjaan Umum. Setelah dikaji, itu kemudian dimasukkan ke dalam anggaran dan disahkan oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT).

"Gedung Nusantara I ini operasinya dimulai sejak tahun 1997. Berarti sudah 14 tahun dan belum direnovasi. Sementara itu, penyusutan gedung tiap tahunnya 14 persen, jadi wajar jika kami sudah perlu melakukan renovasi," ucap Erry.

Erry pun berkilah, sejak dibangun, Gedung Nusantara I sebenarnya hanya untuk penggunaan bagi 800 anggota Dewan dan staf ahli. Sementara itu, saat ini sudah ada 550 anggota DPR ditambah staf ahli. Jumlahnya meningkat lebih dari tiga kali lipat yakni 2.800-3.000 orang.

"Kami juga tidak ingin menghambur-hamburkan karena ini kan uang rakyat. Tegur kami kalau memang ini dianggap berlebihan. Tapi lihat dulu bagaimana proses di dalamnya," ujar Erry lagi.

Pengerjaan 192 ruang kerja itu akan dilakukan selama 1,5 bulan dan saat ini sudah masuk dalam tahap pengumuman lelang. Setelah itu, sisa pengerjaan ruang kerja anggota Dewan akan dilaksanakan pada tahun 2013.

Sebelumnya, FITRA memaparkan tiga proyek DPR yang proses lelangnya baru dimulai pada akhir tahun ini, yaitu pekerjaan pergantian pagar batas Gedung DPR dengan Taman Ria sekitar Rp 1 miliar, proyek renovasi toilet Gedung Nusantara I DPR sekitar Rp 1,4 miliar, dan perbaikan ruang kerja anggota di Gedung Nusantara I DPR dengan nilai proyek sekitar Rp 6,2 miliar.

Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi mengatakan, penggunaan uang Rp 6,2 miliar untuk perbaikan ruang kerja anggota DPR di Gedung Nusantara I. Dia mengatakan bahwa rakyat tidak butuh ruangan baru anggota DPR, tetapi kejujuran para wakil rakyat untuk membela kepentingan rakyat.

"Asyik ya, tidak dapat gedung baru, tapi dapat ruangan baru walaupun anggaran untuk bermiliar-miliar dihabiskan untuk ruangan baru tersebut. Seharusnya anggota DPR prihatin pada rakyat yang memilih mereka," ujarnya dalam siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (4/11/2012).

Selain itu, menurut Uchok, terasa janggal jika lelang pengerjaan proyek tahun anggaran 2012 ini baru dilakukan pada akhir tahun, atau sangat mepet dengan batas waktu penandatanganan kontrak yang sudah ditargetkan sebelumnya.

Baca juga:
Fitra: Aneh, DPR Bangun Pagar Rp 1 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com