Ajun Komisaris Besar Harseno, petugas di pengungsian, mengatakan, daerah itu termasuk area yang sulit air. Selama ini, untuk kebutuhan 186 siswa SPN, tak cukup dengan menggunakan air dari PDAM sehingga terpaksa dibuat sumur bor.
Kemarin sore, jumlah pengungsi berangsur berkurang, dari 1.700 menjadi 1.410 orang. Sebagian telah dijemput keluarga.
Anggota Komisi I DPR, Helmy Fauzi, menilai, merebaknya sejumlah konflik horizontal di beberapa daerah belakangan ini menunjukkan masih lemahnya kapasitas dan koordinasi intelijen.
Peneliti Kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada, Rizal Panggabean, berpendapat, permulaan konflik di Lampung sepatutnya dideteksi sejak dini. Konflik ini muncul sejak Januari lalu, lalu Agustus, dan Oktober.(HAR/HEI/CAL/COK/ONG/ABK/AYS)