Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Ical Pilih Cawapres

Kompas.com - 29/10/2012, 14:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie mengatakan, ia sudah mengantongi sejumlah kandidat calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pemilihan Presiden 2014. Namun, Ical belum mau mengungkapkan siapa saja kandidat-kandidat itu. Ia akan terlebih dulu melakukan shalat istikharah untuk menentukan cawapres yang akan maju bersamanya.

"Soal nama-nama itu, ada nama-nama usulan dari daerah-daerah. Ada juga usulan dari daerah lain yang sudah masuk dalam catatan saya," ujar Ical, Senin (29/10/2012), dalam jumpa pers di sela-sela Rapimnas IV Partai Golkar, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

"Semua yang diusulkan jadi masukan dan jadi pertimbangan. Insya Allah dengan shalat istikharah bisa diputuskan yang terbaik," tambahnya.

Menurut Ical, keputusan memilih cawapres sepenuhnya ada di tangannya. Pada tahun 2013, ia akan mengumumkan siapa kandidat yang akan dipilihnya.

"Soal cawapres di 2013, bisa awal atau akhir, tunggu situasi politik yang ada," kata Ical.

Ical membantah adanya pertimbangan Jawa-non Jawa dalam memilih pasangannya nanti. Menurutnya, penentuan capres ataupun cawapres berdasarkan kesukuan justru membuat mundur bangsa Indonesia.

"Kita akan mundur lagi kalau tetapin capres-cawapres berdasarkan kedaerahan. Padahal, sudah kita canangkan tahun 1928, tidak ada jong java, jong celebes, kita satu Indonesia," kata Ical.

Namun, pernyataan Ical itu berbeda dengan yang disampaikan Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso. Priyo menuturkan bahwa syarat pendamping Ical berasal dari suku Jawa. Hal itu mengingat orang Jawa dianggap dapat menjadi penyeimbang sosok Ical yang berasal dari luar Jawa, Lampung.

"Sederet tokoh yang mumpuni (dari suku Jawa) nantinya akan kita gadang-gadang (mendampingi Ical)," ujar Priyo, di DPP Golkar, beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    Nasional
    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Nasional
    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com