Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perguruan Tinggi Didorong Mengkaji Pancasila

Kompas.com - 24/10/2012, 02:27 WIB

Jakarta, Kompas - Kajian ilmiah Pancasila perlu terus dikembangkan agar Pancasila sebagai ideologi dan falsafah bangsa terus relevan dengan perkembangan zaman. Untuk itu, perguruan tinggi didorong menjadi yang terdepan mengembangkan kajian ilmiah Pancasila sehingga lahir berbagai teori sampai pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

”Pancasila itu prestasi bangsa luar biasa. Itu menunjukkan Indonesia mampu melahirkan ideologi sendiri di tengah beragam ideologi saat itu. Bangsa ini harus menghormati prestasi besar itu dengan memperbanyak kajian ilmiah,” kata KH Said Aqil Siroj, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, saat menyampaikan orasi ilmiah bertajuk ”Peran Perguruan Tinggi (PT) dalam Memantapkan Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara” pada peringatan Dies Natalis Ke-46 dan Wisuda Universitas Pancasila di Jakarta, Selasa (23/10).

Wisuda dipimpin Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno. Hadir pula Siswono Yudo Husodo, Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Pancasila, dan Agus Subekti, Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud.

Menurut Said, PT harus berdiri di depan mempertahankan dan mengembangkan Pancasila. Kajian soal Pancasila minim sehingga tak berkembang. Sementara kajian soal liberalisme atau kapitalisme terus maju.

Kajian Pancasila, lanjutnya, bisa dikembangkan mendalam, seperti dilakukan Prof Mubyarto dengan konsepnya sistem ekonomi Pancasila. ”Bisa saja kajian soal Pancasila itu dilakukan secara ilmiah sehingga ada rumusan sistem politik Pancasila, sistem budaya Pancasila, dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Saat ini, banyak kampus menyandang nama pahlawan, tetapi melupakan kajian dan nilai-nilai dari nama besar dan karya pahlawan itu dalam pengembangan kajian ilmiahnya. ”Termasuk Universitas Pancasila yang menyandang nama Pancasila, jangan menambah ironi itu. Justru Universitas Pancasila harus terdepan mengembangkan kajian Pancasila,” kata Said.

Agus Subekti mengatakan, PT merupakan tempat strategis mengembangkan penelitian karena punya banyak peneliti dari kalangan dosen. Namun, budaya penelitian belum berkembang baik di semua perguruan tinggi.

Menurut Agus, penelitian Pancasila di PT bisa dikembangkan. Sebab, penelitian di PT ditekankan mendukung kemandirian, kemakmuran, dan daya saing bangsa, termasuk soal jati diri bangsa di dalam Pancasila.

Menurut Edi Toet, Universitas Pancasila mengembangkan Pusat Studi Pancasila selama 17 tahun. Lembaga itu didirikan mendukung berbagai pemikiran tentang Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com