Penjualan Hewan Kurban Diawasi Pemda

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang hari raya Idul Adha, Pemerintah DKI Jakarta telah menyiapkan tim pengawas yang memantau kualitas hewan korban. Menurut Kadis Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta Ipih Ruyani, pihaknya menerjunkan 750 petugas untuk memantau kualitas hewan kurban.

Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kesehatan hewan sebelum dikonsumsi masyarakat. Dijelaskan Ipih, sebelum dikirim ke Jakarta pun hewan-hewan tersebut telah terlebih dahulu dicek kualitasnya lalu diizinkan penjualannya.

"Kita mulai pantau sejak dari awal masuknya hewan-hewan ini hingga pendistribusian dagingnya," jelas Ipih di Jakarta, Senin (22/10/2012).

Dijelaskannya, tim pengawas hewan ternak ini melibatkan 300 petugas Institut Pertanian Bogor, 50 orang dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, 10 petugas dari Kementerian Pertanian, 116 petugas Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, dan 274 petugas dari Suku Dinas Peternakan dan Perikanan masing-masing wilayah.

Dari hasil pengambilan sampel di beberapa tempat, kondisi hewan potong di beberapa tempat penjualan hewan korban terpantau aman dan layak dikonsumsi.

"Beberapa hal mendasar yang kita cek seperti SKKH (surat keterangan sehat hewan) dari daerah asalnya, suhu tubuh, mata, hidung, gigi, juga pengambilan sampel darah," jelas Ipih.

Sementara dari pantauan Kompas.com di Tanah Abang, penjualan hewan korban jenis kambing dan domba tidak hanya terbatas di Pasar Kambing tetapi juga melebar ke sepanjang jalan dari arah Karet menuju Tanah Abang.

Menurut Farid Harun, pedagang di Pasar Kambing, Tanah Abang, penjualan hewan korban khususnya kambing meningkat sekitar 30-50 persen dibandingkan hari biasa. Sejak H-9, harga kambing berkisar dari 1,5 juta rupiah hingga 6,5 juta rupiah.