Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Farmakolog Idealis Iwan Darmansjah Wafat

Kompas.com - 22/10/2012, 02:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Indonesia kehilangan sosok farmakolog idealis yang selama hidupnya gigih memperjuangkan pengobatan rasional oleh para dokter, yang tidak merugikan kepentingan terbaik pasien. Iwan Darmansjah (81), Guru Besar Emeritus Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), wafat pada hari Minggu (21/10) pukul 04.40 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

Iwan Darmansjah yang dilahirkan di Semarang, 8 Januari 1931, dikenal galak dan blak-blakan jika berurusan dengan obat yang merugikan konsumen. Ia mengecam keras industrio-medical complex atau kongkalikong antara industri farmasi dan dokter yang merugikan pasien dan terus berlangsung hingga kini.

Industri farmasi yang berkembang pesat sejak awal 1970-an mengakibatkan pilihan preparat obat jadi demikian banyak sehingga dalam pemilihan obat yang cocok untuk pasiennya, dokter mudah dipengaruhi promosi produsen yang tidak selalu obyektif. ”Sering kali pilihan dokter jatuh pada preparat yang kurang efektif atau malahan plasebo, sedangkan harganya jauh lebih tinggi daripada obat-obat lama yang terbukti keampuhannya,” katanya ketika dikukuhkan menjadi Guru Besar FKUI, Mei 1983 (Kompas, 23/5/1983).

Mengenai kualitas obat jadi, ia mengatakan, pada umumnya pabrik farmasi yang bonafid telah menyediakannya dengan kualitas memadai sehingga tak perlu diragukan khasiatnya. Namun, hingga awal dekade 1980-an, banyak produsen masih membuat obat di bawah standar, terutama yang dikaitkan dengan pembelian melalui tender. Ia mengimbau pemerintah dengan bantuan organisasi profesi, seperti Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Ahli Farmasi Indonesia, harus dapat mengakhiri anarki di bidang obat ini.

Lurus dan berani

Salah seorang murid almarhum, Rianto Setiabudhi, yang kini menjadi Guru Besar Farmakologi FKUI, ketika dihubungi kemarin, menyatakan, ”Beliau mengajarkan kejujuran. Beliau adalah orang yang konsisten dengan prinsip hidupnya yang lurus. Ia juga seorang yang berani mengatakan hal yang dianggapnya benar.”

Dokter spesialis anak pendiri milis Sehat dan Yayasan Orangtua Peduli (YOP), Purnamawati, mengungkapkan, figur Iwan Darmansjah adalah dokter preklinik yang memahami masalah klinis. ”Tahun 2003, beliau bersedia membantu YOP mengedukasi orangtua muda tentang pengobatan rasional. Demam pada anak-anak tak rasional jika langsung diterapi dengan antibiotik,” katanya.

Jenazah Iwan Darmansjah kini disemayamkan di rumah duka RSPAD Gatot Soebroto dan akan dimakamkan hari Selasa.

Iwan Darmansjah meninggalkan empat putra, yaitu Gunawan, Bima, Agus, dan Sam. (IJ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com