Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, DPR Tolak Anggaran KPK

Kompas.com - 12/10/2012, 20:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain menyetujui alokasi anggaran gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat juga menolak dua usulan alokasi anggaran KPK. Dua pos anggaran yang ditolak itu adalah anggaran untuk pembentukan komunitas antikorupsi dan kegiatan publikasi. Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika mengatakan, usulan alokasi anggaran untuk komunitas antikorupsi ditolak lantaran dianggap belum jelas.

Pasek juga mengkhawatirkan fokus kerja KPK dalam bidang pencegahan dan penegakan hukum akan terpecah. "Nanti kami khawatir bukannya upaya pencegahan dan penegakan hukum, melainkan justru mengumpulkan orang di mana kami belum bisa melakukan pengawasan," ucap Pasek, Jumat (12/10/2012), di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Pasek menjelaskan, KPK juga sudah sempat membentuk 31 komunitas selama ini. Namun, setelah sekian tahun, tidak diketahui bagaimana perkembangan komunitas-komunitas itu. "Dana untuk komunitas ini sekitar Rp 9,9 miliar," ujar Pasek.

Sementara itu, terkait pencoretan alokasi anggaran publikasi, Pasek beralasan, hal itu bisa dimasukkan ke dalam program pencegahan serta seminar-seminar. "KPK, kejaksaan, dan kepolisian lebih banyak kerja dalam bidang penegakan hukum. Selain itu, fungsi pencegahan ada di dalam program dan anggaran yang ada. Misalnya, ada kantin kejujuran, ini kan bisa publikasi juga. Ada seminar juga bisa langsung diposkan di situ," kata Pasek.

Tidak hanya mencoret anggaran KPK, tetapi Komisi III juga mencoret anggaran Mahkamah Konstitusi untuk kegiatan media dan publikasi seperti Suara Konsititusi dan Berita MK.

Sementara itu, Kejaksaan dan Kepolisian menerima pengalihan dana Rp 699 miliar untuk penguatan pemberantasan korupsi. Anggaran ini sedianya digunakan untuk membangun kantor perwakilan DPD di 33 provinsi.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik "Gedung Baru KPK"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    Nasional
    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Nasional
    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Nasional
    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Nasional
    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Nasional
    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Nasional
    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Nasional
    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Nasional
    Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

    Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

    Nasional
    Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

    Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

    Nasional
    Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

    Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

    Nasional
    Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

    Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

    Nasional
    DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

    DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

    Nasional
    Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

    Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

    Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com