Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Capres 2014, Jangan Terpaku Tokoh-tokoh di Jakarta

Kompas.com - 12/10/2012, 00:23 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kita jangan hanya terpaku pada tokoh-tokoh elitis di Jakarta untuk dimajukan sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2014. Perlu diperbanyak alternatif calon pemimpin yang merakyat, terutama dari para kepala daerah yang terbukti berhasil.

Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), Philips J Vermonte, menyampaikan pendapat itu di Jakarta, Kamis (11/10/2012). "Kita harus mulai melihat calon-calon pemimpin nasional dari daerah. Kita manfaatkan dari proses desentralisasi dan otonomi daerah sejak tahun 1999," katanya.

Bagi Philips J Vermonte, rekrutmen pemimpin nasional dari daerah sangat memungkinkan karena memang ada sejumlah gubernur atau bupati yang cukup sukses memimpin daerahnya. Kepemimpinan mereka sudah teruji, memiliki orientasi pembangunan dan dapat mengelola birokrasi. Sebagian bahkan terpilih untuk periode kedua karena memang dicintai rakyatnya.

Fenomena pemimpin daerah yang naik ke panggung nasional juga biasa terjadi di Amerika Serikat (AS). Beberapa presiden AS berasal dari gubernur yang sukses memimpin negara bagian.

"Dengan memberi peluang pemimpin daerah, stok kepemimpinan nasional kita juga tidak terlalu terpaku pada tokoh-tokoh di Jakarta," katanya.

Dua tahun menjelang Pemilu 2014, masih belum banyak tokoh alternatif untuk dimajukan sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2014. Bursa pencalonan masih didominasi tokoh-tokoh elite dari partai politik, menteri, atau pejabat publik yang rata-rata berpusat di Jakarta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com