Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semula, Uang akan Diberikan untuk Anggota Komisi VIII, Oheo

Kompas.com - 11/10/2012, 16:40 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Istilah baru muncul dalam persidangan kasus dugaan penerimaan suap penganggaran proyek di Kementerian Pendidikan Nasional serta Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan terdakwa Angelina Sondakh. Mantan Staf Pemasaran Grup Permai, Mindo Rosalina Manulang membenarkan ada anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat dengan nama samaran Oheo yang terlibat kongkalingkong dengan Grup Permai.

Hal ini disampaikan Rosa saat bersaksi dalam persidangan kasus Angelina di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (11/10/2012). Mulanya, pengacara Angelina, Tengku Nasrullah mengkonfirmasi keterangan Rosa dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibuat saat proses penyidikan di KPK. Dalam BAP tersebut, menurut Nasrullah, Rosa mengatakan semula akan memberikan uang ke anggota Komisi VIII DPR bernama samaran Oheo melalui staf Grup Permai lainnya yang bernama Bayu Widjojongko.

"Saudara bilang tidak jadi ke Oheo, ini maksudnya apa? " kata Nasrullah.

Kemudian Rosa menjelaskan, uang yang seharusnya menjadi jatah Oheo itu tidak jadi diberikan karena digunakan untuk membayar Angelina yang dianggapnya lebih mendesak. "Karena mendesak, tidak ada, uang ke anggota Komisi VIII dikasihin ke Ibu (Angelina)," ujar Rosa.

Nasrullah lalu kembali bertanya, apakah Rosa sudah memastikan kepada Bayu kalau uang yang semula untuk Oheo itu benar-benar disampaikan ke Angelina. Pasalnya, menurut Nasrullah, dalam berita acara pemeriksaan, Bayu mengaku menyerahkan uang itu ke Oheo.

"Ini di BAP Bayu, Bayu mengaku diserahkan ke Oheo, apa saudara konfirmasi ke Bayu?" tanya Nasrullah.

Kemudian Rosa menjawab tidak melakukan konfirmasi ke Bayu. Menurut Rosa, penyerahan uang dari Grup Permai ke Angelina memang selalu melalui orang lain. Biasanya, uang diberikan oleh staf Grup Permai, baik staf keuangan, staf marketing, sopir, atau pesuruh lainnya kepada orang suruhan Angelina.

"Biar aman," kata Rosa menirukan Angelina saat ditanya mengapa penyerahan uang tidak dilakukan secara langsung.

Rosa juga mengaku tidak pernah mengecek kembali kepada bawahannya apakah uang sudah sampai pada orang yang dimaksud atau tidak. Jika uang belum sampai, katanya, pasti Angelina atau Muhammad Nazaruddin selaku bos Grup Permai akan bertanya kepadanya,

Dalam persidangan, Rosa tidak menjelaskan siapa anggota DPR bernama samaran Oheo seperti yang dikatakannya dalam BAP itu. Namun, mantan terpidana kasus suap wisma atlet Sea Games ini mengaku tidak hanya berhubungan dengan Angelina dalam kepengurusan proyek.

Ada anggota DPR lain di hampir semua komisi yang bekerjasama dengan Grup Permai. Sebelumnya Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis menyebut sejumlah nama anggota Komisi VIII DPR yang berhubungan dengan Grup Permai. Mereka yang disebut Yulianis adalah Abdul Kadir Karding, Zulkarnaen Djabar, dan Said Abdullah. Yulianis juga menyebut anggota Komisi III DPR, Azis Syamsuddin, dan pimpinan Banggar DPR, Olly Dondokambey.

Berita terkait kasus ini dapat diikuti dalam topik "Dugaan Suap Angelina Sondakh"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

    Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

    Nasional
    KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

    KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

    Nasional
    Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

    Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

    Nasional
    Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

    Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

    Nasional
    BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

    BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

    Nasional
    Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

    Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

    Nasional
    Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

    Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

    Nasional
    Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

    Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

    Nasional
    Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

    Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

    Nasional
    Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

    BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

    Nasional
    Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

    Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

    Nasional
    LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

    LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

    Nasional
    Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

    Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

    Nasional
    Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

    Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com