Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Seorang "Die Hard" KPK

Kompas.com - 07/10/2012, 08:35 WIB

Ketika Gedung KPK didatangi sejumlah perwira polisi yang hendak menangkap Komisaris Novel Baswedan, penyidik utama kasus dugaan korupsi pengadaan simulator berkendara di Korps Lalu Lintas Polri, seorang teman menulis di akun Twitter-nya. Kira-kira begini tulisan teman tersebut, ”Polisi baik itu John McClane, tapi itu hanya di film.”

John McClane adalah karakter fiksi seorang polisi dari New York, AS, dalam film produksi Hollywood, "Die Hard". John McClane adalah polisi yang berani menumpas kejahatan di mana pun dia berada. Karakter McClane memang ibarat makna die hard itu sendiri. Keras kepala, menolak berubah untuk apa yang diyakini sebagai kebenaran.

Namun, betulkah polisi baik hanya ada di film? Di Indonesia, kita bisa menemukan sosok-sosok polisi yang baik itu di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka adalah para penyidik KPK yang menjadi tokoh kunci di balik terungkapnya kasus-kasus korupsi skala besar yang mengguncang negeri ini.

Salah seorang penyidik itu adalah Komisaris Novel Baswedan. Hampir semua koleganya di KPK, mulai dari penyidik hingga pimpinan, mengakui Novel adalah penyidik dengan kategori par excellence. Dia berperan utama dalam mengungkap korupsi skala besar seperti suap wisma atlet yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dan politikus satu partainya, Angelina Sondakh. Novel ikut memimpin penangkapan Bupati Buol Amran Batalipu yang sempat melawan saat ditangkap tangan menerima suap dari anak buah pengusaha Siti Hartati Murdaya.

Di hampir semua penangkapan koruptor kelas kakap, Novel ikut langsung di lapangan. Sejumlah operasi tangkap tangan KPK dipimpin oleh Novel. Yang paling fenomenal tentu kasus dugaan korupsi pengadaan simulator berkendara di Korlantas Polri. Novel menjadi penyidik yang ikut memimpin penggeledahan di markas Korlantas, Jalan MT Haryono, Jakarta.

Penggeledahan KPK di markas Korlantas sempat tak berlangsung mulus ketika sejumlah perwira dari Bareskrim Mabes Polri menghentikannya. Dua perwira berpangkat komisaris besar meminta penyidik KPK menghentikan penggeledahan. Mereka menanyakan izin penggeledahan dari Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo. Ketegangan menyelimuti suasana penggeledahan tersebut.

Tiba-tiba, dengan keberanian yang mungkin jarang dimiliki perwira menengah seusianya, Novel menghadapi seniornya di kepolisian itu. Memegang surat izin penggeledahan yang diperoleh KPK dari pengadilan, Novel berkata kepada seniornya, ”Maaf, Bang, kami hanya menjalankan tugas. Ini surat izin dari pengadilan untuk penggeledahan yang kami lakukan.” Tak tebersit sedikit pun nada ragu dan takut dalam benak Novel.

Persis seperti adegan dalam film-film Holywood, Novel dengan keberaniannya tak sedikit pun merasa gentar. Dengan keberanian itu, sudah banyak seniornya yang mencoba mengingatkan Novel. Namun, seperti John McClane, Novel yakin bahwa yang dilakukannya semata demi memberantas korupsi. Dia tak mau berubah. Sesuatu yang salah menurut hukum, maka di matanya juga salah.

Ketika tiba-tiba dijadikan tersangka oleh Polri untuk kasus delapan tahun lalu saat bertugas di Polresta Bengkulu, Novel pun siap menghadapinya. Dengan semua prestasi sebagai die hard-nya KPK, pimpinan pun tak ragu membela Novel.

”Yang senang kalau Novel dipenjara adalah koruptor,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP. (KHAERUDIN)

Ikuti ihwal kasus ini dan perkembangannya dalam topik "Polisi vs KPK"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com