Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Demo RUU Kamnas, 3 Aktivis Ditikam Sangkur

Kompas.com - 05/10/2012, 13:18 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Tiga aktivis mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan, ditikam pria tak dikenal dengan menggunakan sangkur, Kamis (4/10/2012). Ketiga aktivis tersebut ditikam saat menuju lokasi konsolidasi pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Nasional (Kamnas), Jalan Recing Center, Makassar.

Marwan, salah satu aktivis mahasiswa dari Jurusan Psikologi Universitas 45 Makassar, nyaris tewas setelah ditikam orang tak dikenal di bagian perut sebelah kanan. Dua rekannya, Andra, mahasiswa Jurusan Ekonomi Universitas 45 Makassar, dan Hasri, Jurusan Hukum Universitas Indonesia Timur (UIT), juga ditikam pada bagian tangannya.

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa terjadi saat korban menuju ke lokasi konsolidasi menggunakan sepeda motor untuk membahas agar RUU Kamnas tidak diberlakukan. Saat dalam perjalanan, tiba-tiba korban langsung ditikam orang tak dikenal. Tak berselang lama, dua rekan korban, yakni Andra dan Hasri, menerima telepon dari orang tak dikenal yang mengabarkan Marwan tertikam dan dilarikan ke RS Faisal.

Kedua aktivis mahasiswa tersebut segera bergegas menuju rumah sakit. Namun, saat menuju ke RS Faisal, mereka merasa dibuntuti orang tak dikenal. Kedua mahasiswa tersebut  juga langsung diserang di Jalan Pettarani, depan kantor Perum Bulog, Makassar. Saat itu, Andra diserempet dan ditikam di bagian kiri jari-jari tangannya, sementara Hasri ditikam lengan kanannya.

"Mereka dibuntuti orang tak dikenal dan diserang menggunakan sajam," ujar penyidik Kepolisian Sektor Rappocini menirukan saksi mata kepada wartawan, Jumat (5/10).

Saat ini, ketiga korban masih menjalani perawatan tim medis di RS Faisal. Marwan yang mengalami luka parah akibat tikaman sangkur di perutnya terpaksa menjalani operasi. Pasalnya, tim dokter menilai beberapa sentimeter usus Marwan yang terburai harus di potong karena sudah rusak.

Sementara itu, Kepala Unit Reserse dan Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Rappoconi Inspektur Satu Andi Haris mengatakan, berdasarkan laporan dari mahasiswa, pihaknya akan melakukan penyelidikan dan pengembangan untuk mengetahui pelaku. "Kami sementara selidiki kasus ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com