Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terkait Jaringan Terorisme, Dua Orang Dilepas Polri

Kompas.com - 25/09/2012, 19:52 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua dari sepuluh orang yang diringkus tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Solo dan Kalimantan Barat tak terbukti terkait jaringan terorisme bersama Badri dan kawan-kawannya. Polri akhirnya membebaskan dua orang yang bernama Novem Diarso (46) dan Indra Vitrianto (35).

"Dua ini di antara 10 yang dilakukan penangkapan itu telah dikembalikan pada pihak keluarga karena memang tidak cukup bukti mereka ikut dalam proses kegiatan penyimpanan bahan peledak," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2012).

Novem dan Indra berada di kediaman terduga teroris Kamedi di Solo, Jawa Tengah, saat tim Densus 88 melakukan penyergapan pada Sabtu (22/9/2012). Saat penggeledahan, polisi menemukan sejumlah bahan ledakan.

Kedua orang itu ikut dibawa tim Densus untuk diperiksa. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, Novem dan Indra tidak mengetahui rencana perakitan bom untuk aksi teror. Keduanya pun tak terlibat dalam penyimpanan sejumlah bahan peledak. "Jadi memang mereka berada di lokasi yang kedapatan ada sejumlah bahan peledak di rumah Kamedi, tapi tidak cukup bukti," ujar Boy.

Dengan dibebaskannya dua orang tersebut, maka terduga teroris yang diringkus polisi di Solo dan Kalimantan Barat pada Sabtu pekan lalu berjumlah tujuh orang. Tim Densus 88 juga menangkap menangkap Joko Tri Priyanto (45) atau Joko Parkit di rumah kerabatnya di Mondokan, Kecamatan Laweyan, Solo. Kini Polri memeriksa SR, istri terduga teroris Barkah yang ditangkap di Solo, Sabtu. SR diduga terlibat karena mengetahui proses perakitan bom untuk aksi teror. Para terduga teroris itu merupakan jaringan teroris yang menamakan diri "Al-Qaeda Indonesi".

Sebelumnya, polisi juga telah menahan Muhammad Thorik (32) dan Yusuf Rizaldi (41). Keduanya menyerahkan diri setelah terjadi ledakan bom rakitan di sebuah rumah di Jalan Nusantara, RT 04 / RW 13, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012). Rumah kontrakan tersebut diketahui menjadi tempat penyimpanan bahan peledak.

Terduga teroris lain ikut menjadi korban pada ledakan tersebut, yakni Wahyu Ristanto alias Anwar yang akhirnya meninggal dunia di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2012). Anwar mengalami luka bakar serius di bagian wajah dan lehernya.

Thorik menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima, Jakarta Barat, Minggu (9/9/2012) sore, dan Yusuf Rizaldi (42)alias Abu Toto ke Polsek Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara, sekitar pukul 13.30, Rabu (12/9/2012). Densus 88 juga menggeledah rumah kontrakan Yusuf di Bojong Gede, Bogor, Senin, (10/9/2012). Di sana polisi menemukan bahan peledak yang serupa dengan bahan-bahan yang ditemukan di Tambora dan Depok. Tempat tersebut juga diketahui merupakan markas kelompok Thorik untuk menyimpan dan merakit bom.

Di Bojong Gede, polisi memboyong Arif. Setelah itu, dua terduga teroris ditangkap di Jalan Jombang Raya Sektor IX Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Senin (17/9/2012) siang. Keduanya yakni Jodi (33) dan Abay.

Berita terkait penangkapan teroris Solo juga dapat diikuti di topik pilihan "Teroris Solo II".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com