Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thorik Menamakan Kelompoknya Al Qaeda Indonesia

Kompas.com - 24/09/2012, 18:58 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terduga teroris Muhammad Thorik (32) dan kawan-kawan ternyata menamakan kelompoknya Al Qaeda Indonesia. Belakangan diketahui, pemimpin kelompok tersebut adalah Badri Hartono atau Toni yang ditangkap di Solo, Sabtu (22/9/2012).

"Kelompok ini berdasarkan info yang kita terima, diklopkan dengan di Jakarta, mereka menyebutnya Al Qaeda Indonesia, yang kita ketahui pimpinannya adalah Badri alias Toni," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2012).

Nama tersebut terungkap setelah Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88 Antiteror Polri) menangkap Badri dan sembilan terduga teroris lainnya di tempat terpisah.

Badri dan kawan-kawannya, yakni RK (45), YP (60), FN (18), BN (24), K (43), IV (35), dan N (46), ditangkap di Solo.

Kemudian, di Kalimantan Barat, Densus 88 meringkus Anggri Pamungkas (18) di perbatasan Desa Cobra dengan Desa Bloyang, Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Sabtu (22/9/2012). Anggri terkait jaringan Thorik yang diduga ikut merakit bom.

Esoknya, Minggu (23/9/2012), Densus 88 menangkap Joko Tri Priyanto (45) atau Joko Parkit di rumah kerabatnya, Mondokan, Kecamatan Laweyan, Solo.

Joko Parkit dikenal sebagai pemimpin Kelompok Laweyan, basis pendukung Noordin M Top di wilayah Solo. Joko bebas 2007, setelah sebelumnya dihukum tiga tahun penjara karena menyembunyikan Noordin M Top seusai peledakan bom di Kedutaan Besar Australia.

Sebelumnya, kelompok ini terungkap saat terjadi ledakan bom rakitan di sebuah rumah Jalan Nusantara, RT 04 RW 13, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012).

Rumah kontrakan tersebut diketahui menjadi tempat penyimpanan bahan peledak. Terduga teroris ikut jadi korban pada ledakan tersebut, yakni Wahyu Ristanto alias Anwar yang akhirnya meninggal dunia di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2012), akibat luka bakar serius di bagian wajah dan lehernya.

Selanjutnya, dua terduga teroris menyerahkan diri. Keduanya adalah Thorik yang menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima, Jakarta Barat, Minggu (9/9/2012) sore; dan Yusuf Rizaldi (42) alias Abu Toto ke Polsek Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara, Rabu (12/9/2012) sekitar pukul 13.30.

Densus 88 juga menggeledah rumah kontrakan Yusuf di Bojong Gede, Bogor, Senin, (10/9/2012). Di sana polisi menemukan bahan peledak yang serupa dengan bahan-bahan yang ditemukan di Tambora dan Depok. Tempat tersebut juga diketahui merupakan markas kelompok Thorik, untuk menyimpan dan merakit bom.

Di Bojong Gede, polisi memboyong Arif. Setelah itu, dua terduga teroris ditangkap di Jalan Jombang Raya Sektor IX Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Senin (17/9/2012) siang. Keduanya adalah A alias J (33) dan A alias S.

Seusai penangkapan, polisi menggeledah rumah di Tambun, Bekasi, dan memboyong A. Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar menjelaskan saat ini kepolisian masih mengejar empat lainnya yang ikut dalam kelompok Al Qaeda Indonesia.

"Kita masih mencari sekitar empat yang ditelusuri berkait aktivitas mereka," terangnya.

Berita terkait aksi teror dapat diikuti dalam topik "Teroris Solo II". Baca pula "Teroris Solo", "Ledakan di Depok", dan "Bahan Peledak di Tambora", dan "Bahan Peledak di Bojong"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

    Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

    Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

    Nasional
    BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

    BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

    Nasional
    Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

    Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

    Nasional
    Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

    Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

    Nasional
    Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

    Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com