”Ini barangkali boleh dikatakan kesadaran berdemokrasi masyarakat tinggi karena kita lihat tadi kegembiraan masyarakat dan rasa cinta mereka pada persatuan. Meskipun platform politik mereka berseberangan, warga tetap menjaga kerukunan,” kata Fauzi.
Sementara itu, Manajer Riset Lingkaran Survei Indonesia Setia Darma menilai, peningkatan partisipasi pemilih tergolong tidak terlalu signifikan karena masih sama dengan Pilkada DKI 2007, yaitu 65 persen. ”Hanya ada peningkatan sedikit,” katanya.
Berdasarkan pengaduan yang masuk ke Kompas, tidak signifikannya peningkatan partisipasi pemilih bisa juga diakibatkan masih lemahnya sistem pendaftaran pemilih. Sejumlah warga mengeluhkan, mereka tidak bisa memilih pada putaran kedua, padahal pada putaran pertama bisa memberikan s uara.