KOMPAS.com - Pergelaran Multimedia Tembang Harmoni yang sebagian besar menghadirkan lagu karya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu malam (12/9), dirancang spektakuler. Lebih dari 170 musisi dan penari berkolaborasi dalam pergelaran yang berlangsung selama dua jam di Hall D Jakarta International Expo, Kemayoran. Pergelaran itu dihadiri Presiden Yudhoyono, pencipta lagu, yang didampingi Ny Ani Yudhoyono.
Lima penata musik, yakni Addie MS, Dwiki Dharmawan, Purwacaraka, Oni Krisnerwinto, dan Andi Rianto, dihadirkan untuk memberikan sentuhan pada 13 lagu karya Yudhoyono, dari 19 lagu yang ditampilkan.
Musisi senior Yockie Suryo Prayogo, maestro biola Idris Sardi, duo gitaris bersaudara Kiboud Maulana dan Ireng Maulana, gitaris jazz Tohpati, Fariz RM, serta sederetan penyanyi kenamaan juga dihadirkan. Penyanyinya adalah Rio Febrian, Sandhy Sandoro, Afgan, Harvey Malaihollo, Ebiet G Ade, Andi /rif, Rafika Duri, Joy Tobing, Berlian Hutauruk, Linda Sitinjak, Dira Sugandi, Iwa Kusuma, dan Vidi Aldiano.
Nama-nama besar itu menjadi jaminan untuk indah dan enaknya lagu yang dibawakan. Menambah tampilan fisik, para musisi dibalut busana karya Samuel Wattimena. Semarak makin bertambah karena tampilan gambar multimedia pada tujuh layar di panggung. Tujuh!
Pencahayaan dengan sinar laser membuat dekorasi etnis di seluruh panggung dan harmoni gerak puluhan penari membuat mata dimanjakan. Pergelaran ini digagas artis Renny Djajoesman yang identik dengan tenun ikat di kepala dan atribut tentara.
Setiap kali lagu selesai dibawakan, penonton yang mengisi separuh kapasitas 1.900 kursi yang tersedia meriah bertepuk tangan. Meskipun ada penjualan tiket untuk pergelaran ini dengan harga Rp 250.000-Rp 1,5 juta, sebagian besar penonton adalah undangan. Mereka antara lain para menteri, pejabat di lingkungan pemerintah pusat dan TNI/Polri, anak-anak yatim piatu, pejuang veteran, dan pengusaha.
Lagu ”Save Our Planet” yang dibawakan Sandhy Sandoro dan Dira Sugandi menjadi pembuka pergelaran ini pada pukul 20.00. Lagu ini diciptakan Yudhoyono untuk Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim di Bali, 2007.
Tidak hanya itu saja,lagu yang diciptakan Yudhoyono di sela-sela ajang internasional. Saat Indonesia jadi tuan rumah South East Asia (SEA) Games 2011, Yudhoyono mendedikasikan lagu ”Bersatu dan Maju/Together We Can Rise”. Malam itu, penyanyi Joy Tobing membawakan lagu itu berkolaborasi dengan Dwiki Dharmawan pada keyboard dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang unjuk kebolehan bermain piano.
Lagu lain adalah ”Mengarungi Keberkahan Tuhan” yang diciptakan Yudhoyono saat pulang dari pertemuan puncak APEC 2007 di Sydney, Australia. Lagu yang diciptakan bertepatan dengan ulang tahun Yudhoyono ke-58 itu mendapat sentuhan akhir dari maestro lagu balada Ebiet G Ade.
”Ini merupakan lagu pertama di luar karya saya sendiri yang saya bawakan di depan publik,” kata Ebiet yang semasa kampanye beberapa kali tampil di acara Partai Demokrat yang didirikan dan dibina Yudhoyono.
Kemeriahan lagu ”Untuk Bumi Kita” yang dibawakan Sandhy Sandoro dan Rio Febrian menjadi pemungkas pergelaran malam itu. Seluruh artis pendukung naik ke panggung, begitu pun Presiden Yudhoyono dan Ny Ani Yudhoyono. Suka cita tergambar dari raut wajah mereka di atas panggung. Tepuk tangan juga membahana.
Presiden dan Ny Ani Yudhoyono menikmati pergelaran di Hall D JI Expo, Kemayoran. Banyak kenangan tertanam di kawasan itu. Menjelang dan setelah kemenangan Pemilu 2009, Partai Demokrat menggunakannya sebagai basis pemenangan.
Malam itu kenangan ditambahkan meski ada yang kurang. Pengelola JI Expo, Kemayoran, tidak menyambut seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya. Pada malam yang sama, pengelolanya sedang beracara di Gedung KPK, Kuningan. Tidak bisa ditangguhkan. (WHY/INU)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.