Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Ketua Banggar Ditanya KPK Soal Tugas Pimpinan Banggar

Kompas.com - 10/09/2012, 15:36 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Melchias Markus Mekeng, mengaku ditanya penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seputar tugas pimpinan Banggar DPR.

Hal tersebut disampaikan Mekeng seusai diperiksa penyidik KPK, Senin (10/9/2012). Mekeng diperiksa sekitar tiga setengah jam sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengalokasian Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) 2011. Saat alokasi DPID tersebut disusun, Mekeng menjadi Ketua Banggar DPR.

"Hanya ditanya tugas dari pimpinan Banggar DPR," kata Mekeng di gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

Mengenai keterangan terdakwa kasus DPID, Wa Ode Nurhayati dan tersangka DPID, Fahd A Rafiq yang mengatakan bahwa ada jatah pimpinan Banggar DPR dalam alokasi DPID, Mekeng enggan berkomentar. "Wah saya enggak mau komentar. Kenal juga kagak, ngapain saya mau komentar sama orang yang enggak saya kenal?" ucapnya.

Selain Mekeng, Wakil Ketua Banggar DPR, Tamsil Linrung juga diperiksa KPK hari ini. Seusai diperiksa sekitar dua jam lebih, Tamsil mengaku ditanya apakah kenal dengan Fahd atau tidak. "Saya jawab tidak kenal," katanya. Selanjutnya, menurut Tamsil, dia tidak diajukan pertanyaan lagi karena keterangannya hari ini sama dengan saat menjadi saksi untuk Wa Ode beberapa waktu lalu. "Diperlihatkan dokumen-dokumen penjelasan saya sebelumnya apakah ada perubahan atau tidak, saya periksa, saya baca 12 halaman, setelah diteliti, tidak ada perubahan. Setelah itu diprint kembali, saya tanda tangan," ujarnya.

Tamsil dan Mekeng memang sebelum ini pernah diperiksa penyidik KPK sebagai saksi untuk tersangka Wa Ode Nurhayati. Dalam persidangan Wa Ode, nama Tamsil kembali disebut. Fahd El Fouz saat bersaksi untuk Wa Ode mengatakan bahwa politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mendapat jatah mengurusi alokasi DPID untuk Kabupaten Pide Jaya.

Hari ini, Tamsil membantah keterangan Fahd tersebut. "Ya, penyidik KPK ketawa saja kalau itu tidak benar," ucapnya.

Mengenai penjatahan untuk pimpinan Banggar tersebut pun, lanjut Tamsil, tidak ditanyakan oleh penyidik KPK. "Nggak ditanyain karena mereka sudah ngerti secara keseluruhannya dan saya kira kita semakin percaya, KPK kita dorong, dan saya pun kapan saja diminta untuk meminta kesaksian penjelasan apapun yang diperlukan, siap untuk selalu datang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com