Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAD: Banyak Peralatan Perang Berusia Tua

Kompas.com - 04/09/2012, 02:13 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com — Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, peralatan perang sekarang ini sudah banyak yang berusia tua sehingga tidak efektif lagi digunakan. "Bahkan ada tank yang umurnya lebih tua, yakni pengadaan tahun 1954," kata KSAD saat ramah tamah dengan jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Senin (3/9/2012) malam.

Ramah tamah tersebut dihadiri langsung Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Kepala Polda Sumatera Selatan Irjen (Pol) Dikdik Mulyana A Mansyur.

Lebih lanjut, KSAD mengatakan, saat melaksanakan peninjauan latihan bersama di Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, lalu, peralatan yang digunakan jauh tertinggal. Oleh karena itu, KSAD berupaya agar peralatan tersebut diganti dengan yang terbaik.

Bahkan, TNI AD telah membeli peralatan yang lebih canggih dari luar negeri, dan nantinya Kodam II/Sriwijaya akan mendapatkannya. "Peralatan canggih sangat mendukung kekuatan prajurit sehingga itu perlu dimaksimalkan," kata Pramono.

Begitu juga sarana transportasi, Kodam II/Sriwijaya akan mendapatkan bantuan helikopter.

Dalam kesempatan itu KSAD juga berharap agar prajurit TNI dan Polri serta masyarakat harus selalu kompak sehingga kondisi keamanan akan selalu tercipta.

Gubernur Alex Noerdin menyambut baik kehadiran KSAD di Provinsi Sumatera Selatan karena hal itu sebagai kehormatan bagi masyarakat Sumatera Selatan. Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menjelaskan tentang potensi daerah Sumatera Selatan yang cukup kaya akan sumber daya alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com