Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Tak Mau Disalahkan soal Komnas HAM

Kompas.com - 30/08/2012, 11:11 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung menilai DPR tidak bisa disalahkan terkait terancam vakumnya masa jabatan Komisioner Komnas HAM. Pramono malah menyalahkan panitia seleksi calon Komisioner Komnas HAM.

"Kesalahannya, kalau mau jujur sebenarnya Pansel yang tidak memahami, tidak mengikuti waktu kalender DPR," kata Pramono di Gedung Kompleks Parlemen Senayan di Jakarta, Kamis (30/8/2012).

Pramono mengatakan, tak lama setelah 30 nama calon Komisioner Komnas HAM diserahkan, DPR memasuki masa reses. Setelah itu, memasuki hari raya Idul Fitri 1433 H. Maka, nasib Komnas HAM baru dibahas awal masa sidang ini.

"Tentunya DPR tidak bisa disalahkan karena memang waktu kalendernya seperti itu. Kan tidak mungkin pimpinan DPR memaksa anggota untuk rapat khusus tentang Komnas HAM. Itu bisa disalahkan karena ada aturan main yang diatur dalam tata tertib DPR," kata Pramono.

Pramono menambahkan, yang terpenting saat ini yakni mencegah agar tidak ada kevakuman jabatan komisioner. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, perlu mengeluarkan peraturan presiden pengganti undang-undang (Perpu) untuk memperpanjang masa jabatan Komisioner Komnas HAM pimpinan Ifdal Kasim sampai terbentuknya komisioner baru.

"Apapun dalam demokrasi, konsen terhadap HAM jadi bagian yang penting. Itu akan kita segera (surati presiden). Nanti saya akan secara khusus bicara dengan Ketua DPR (Marzuki Alie)," pungkas Pramono.

Seperti diberitakan, Komnas HAM periode 2007- 2012 akan mengakhiri jabatannya pada Kamis ini. Namun, sampai sekarang belum jelas kapan DPR akan memilih komisioner baru. Pada 11 Juli 2012 , Komnas HAM menyerahkan 30 nama calon komisioner komisi itu untuk periode 2012-2017 kepada DPR. Namun, DPR memasuk i reses pada 14 Juli 2012 dan baru kembali bersidang 16 Agustus 2012 . Setelah itu, DPR cuti Idul Fitri dan baru kembali aktif pada 27 Agustus.

Komisi III DPR juga belum resmi menerima 30 nama calon komisioner Komnas HAM karena masalah itu baru dibahas dalam rapat Badan Musyawarah DPR pada 30 Agustus. Jika sudah menerima dari Bamus DPR, Komisi III juga belum dapat dipastikan menggelar uji kelayakan dan kepatutan. Sebab, anggota Komnas HAM, Syafruddin Ngulma Simeulue, menggugat proses seleksi anggota Komnas HAM itu ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com