Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sasando untuk Indonesia Raya

Kompas.com - 30/08/2012, 04:08 WIB

Di Jakarta, Djitron berada di luar ranah tradisi yang melahirkan sasando. Ia berhadapan dengan ”tradisi baru” dunia modern, dunia industri. Sasando pun ia bawa ke ”upacara” yang digelar masyarakat industri, seperti pada peluncuran produk yang diadakan bank atau acara seremonial, semisal pembukaan pameran yang diadakan pemerintah.

Bahkan, sasando bisa masuk dalam acara makan malam. Pada ranah itulah sasando Djitron mendentingkan lagu-lagu Beatles dan sejenisnya. Prinsipnya, sasando harus bisa bicara di wilayah nontradisi, pada zaman yang berubah.

Turun-temurun

Djitron lahir dari keluarga besar Pah, seniman dan pembuat sasando asal Pulau Rote. Ayahnya adalah pemain dan perajin sasando yang kini bermukim di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, NTT.

Ayah Djitron mewarisi kemampuan membuat dan memainkan sasando dari sang ayah alias kakek Djitron, yaitu Aougust Pah. Sang kakek adalah salah seorang yang ikut mengembangkan sasando di Rote pada awal 1900-an.

”Kakek saya hidup pada masa ketika sasando hampir berada di titik kepunahan. Beliau adalah salah satu dari sedikit orang yang mempertahankan sasando di Rote,” kata Djitron tentang leluhurnya yang berasal dari Desa Lalukoen, Rote Barat Daya.

Aougust Pah meninggal pada 1972 dan Jeremias pun melanjutkan tongkat estafet sebagai pengembang sasando. Pada 1985, Jeremias hijrah dari Rote ke Desa Oebelo, Kupang Tengah, di Pulau Timor. Kini, muncul generasi ketiga dari keluarga Pah, yang antara lain memunculkan nama Djitron sebagai pemain dan pembuat sasando.

Bagaimana reaksi sang ayah, Jeremias Pah, atas terobosan Djitron?

”Ayah saya bilang, ’Kalau saya bisa main seperti kamu, saya tidak akan di sini (Kupang) terus. Saya sudah keliling dunia’,” kata Djitron menirukan ucapan sang ayah.

Djitron setidaknya telah mewujudkan impian keluarga Pah untuk menjadikan sasando sebagai bagian dari keluarga besar alat musik Indonesia. Dalam konser kemerdekaan, dia akan memainkan ”Indonesia Raya”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com