Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersandal Jepit, Berkunjung ke "Open House" Wapres

Kompas.com - 19/08/2012, 19:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Adi (30), warga Bendungan Hilir, Jakarta, Minggu (19/8/2012), mengenakan sandal jepit berwarna kuning pudar saat mendatangi kediaman Wakil Presiden Boediono untuk menghadiri silaturahim terbuka atau open house.

Saat ditemui di depan pintu pagar kediaman Wapres Boediono, Adi mengaku tidak takut ditegur aparat yang bertugas di rumah Wapres karena mengenakan sandal jepit.

"Tidak takut, karena tahun-tahun sebelumnya, saya rutin datang, pakai sandal jepit tetap boleh masuk, bahkan sejak zaman Pak Jusuf Kalla yang jadi wapresnya," kata dia bersemangat.

Dia menambahkan, ia merasa nyaman pakai sandal jepit karena hanya itu yang dia miliki. "Saya hanya mampu beli sandal ini karena murah dan awet," katanya.

Dia juga menjelaskan, sebelum datang ke open house Wapres, dia dan beberapa kerabat mengunjungi Masjid Sunda Kelapa yang terletak tidak jauh dari kediaman Wapres di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Dia juga menambahkan, dirinya dan beberapa kerabatnya bersemangat menghadiri open house Wapres karena merupakan ajang tahunan untuk bertemu pejabat tinggi yang biasanya hanya bisa mereka lihat di layar televisi. "Senang bisa salaman langsung, senang juga karena biasanya banyak makanan," katanya polos.

Sementara itu, pada Hari Raya Lebaran 2012 Wapres Boediono menggelar open house di rumah dinas Wakil Presiden.

Open house tersebut dihadiri banyak tamu, mulai dari pejabat tinggi hingga masyarakat umum. Wapres Boediono yang didampingi Ibu Herawati Boediono beserta anak-anak, menantu, dan cucu terlihat kompak mengenakan busana bernuansa biru.

Sejumlah pejabat tinggi negara tampak menghadiri acara perayaan Lebaran 2012 di kediaman Wapres, antara lain Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

Selain itu, hadir pula Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Ada juga Menteri Agama Suryadharma Ali serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar didampingi suami, Agum Gumelar.

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pengestu juga tampak hadir dan ikut bersalaman dengan Wapres dan Ibu Herawati Boediono.

Sementara itu, Ketua DPR Marzuki Ali, Akbar Tanjung, dan Sutan Batoegana juga tampak hadir pada acara open house Wapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com