Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Santri Di Cakung Lihat Hilal

Kompas.com - 18/08/2012, 19:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamatan hilal dilakukan di Yayasan Islam Al-Husiniyyah, Cakung, Jakarta Timur. Pada pengamatan itu, dua orang Santri mengatakan melihat hilal atau bulan muda. Keduanya adalah Haji Muhammad Labib, santri sekaligus ketua tim rukyat Lajna Falakiah Al-Husiniyyah, dan Afriano.

Keduanya kemudian diambil sumpahnya oleh hakim agama dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Menurut Labib, ia melihat hilal sebelum Magrib. "Saya melihat pada pukul 17.56, pada ketinggian 9,5 derajat. Kalau sekarang ini, umur bulan sudah 45 menit," kata Muhammad Labib di hadapan hakim agama, Sabtu (18/8/2012) malam.

Saat ditanya hakim soal posisi, Labib mengatakan, dirinya melihat hilal di titik utara, sebelah selatan Matahari. Ia mengatakan berhasil melihat hilal walau tidak lama. "Saya melihat sekitar dua menit," kata Muhammad Labib.

Sementara itu, keterangan yang sama disampaikan Afriano. "Saya lihat hilal pada ketinggian 9,5 derajat. Saya melihat hilal sekitar lima sampai enam menit. Saya yakin melihatnya," ujar Afriano di depan hakim agama. Ia juga mengatakan melihat hilal di titik sebelah Utara, dan sebelah selatan Matahari.

Di tempat terpisah, Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1433 Hijriah di Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (18/8/2012) memutuskan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah jatuh pada Minggu (19/8/2012) esok.

"Awal 1 Syawal 1433 yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri akan dilaksanakan serentak pada Minggu, 19 Agustus 2012," kata Menteri Agama Suryadharma Ali pada Sidang Isbat di Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Nasional
    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Nasional
    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Nasional
    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Nasional
    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Nasional
    Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Nasional
    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com