Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Rp 7,8 Miliar HUT RI di Istana Dinilai Terlalu Besar

Kompas.com - 14/08/2012, 10:27 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggaran untuk perayaan HUT ke-67 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2012 di Istana Negara, Jakarta, sekitar Rp 7,8 miliar dinilai terlalu besar. Negara dinilai tak perlu sampai mengeluarkan anggaran sebesar itu hanya untuk acara seremonial.

"Ini sungguh luar biasa dan fantastis hanya untuk sebuah acara seremonial kenegaraan. Memang benar ada yang mengatakan bahwa jangankan sebesar Rp 7,8 miliar, nyawa kita saja harus rela dikorbankan. Tapi bukan untuk acara seremonial seperti ini," kata Uchok Sky Khadafi, Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), di Jakarta, Selasa (14/8/2012).

Uchok membandingkan HUT RI di Istana Negara dengan perayaan yang biasa digelar di desa. Dana perayaan diperoleh dengan cara mengumpulkan iuran warga dan digelar dengan sederhana. Begitu pula dengan perayaan di perkotaan. Bedanya, kata dia, terkadang ada sumbangan dari perusahaan yang dekat dengan lingkungan.

"Lalu, kalau perayaan HUT RI oleh pejabat kita mulai dari bupati sampai ke presiden, sumber anggaran biasanya menggerus anggaran negara berupa APBD maupun APBN. Seharusnya kemerdekaan yang kita rayakan tahun ini maknanya tidak lagi dicederai oleh anggaran negara yang hanya dinikmati oleh pejabat publik," kata Uchok.

Uchok menjelaskan, anggaran sebesar Rp 7,8 miliar itu paling banyak untuk pengadaan suvenir yang mencapai Rp 1,7 miliar. Anggaran lain untuk sewa pemakaian AC standing floor, misting fan, cooling fan, CCTV, dan camera shooting sebesar Rp 1,1 miliar.

Alokasi lain, tambah Uchok, untuk sewa tenda, plampang, kursi, dan meja sebesar Rp 829 juta. Ada pula anggaran pengadaan pakaian sipil lengkap (PSL) untuk pejabat teras, pejabat eselon III dan IV, dan petugas perbantuan sebesar Rp 778 juta.

"Selain itu, anggaran pembuatan dekorasi rangkaian bunga sebesar Rp 818 juta, sewa sound system sebesar Rp 629 juta, penyediaan makanan dan minuman sebesar Rp 440 juta, pengadaan jamuan snack box sebesar Rp 180 juta, dan lainnya," pungkas Uchok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

    Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

    Nasional
    Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

    Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

    Nasional
    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Nasional
    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Nasional
    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Nasional
    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Nasional
    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Nasional
    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Nasional
    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Nasional
    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Nasional
    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Nasional
    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Nasional
    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Nasional
    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com