Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbad dan Dion "Idol" Ramaikan Pendaftaran Partai Nasdem ke KPU

Kompas.com - 10/08/2012, 12:22 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini, Jumat (10/8/2012), Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menjadi partai politik pertama yang mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengikuti Pemilu 2014. Pendaftaran Partai Nasdem ke KPU dikawal sejumlah artis dan jajaran fungsionaris partai. Partai Nasdem tiba di KPU sekitar pukul 10.20 WIB.

"Ini (kehadiran artis dan fungsionaris) adalah bentuk keberagaman kita. Selain itu, hari ini serentak di seluruh Indonesia partai (Nasdem) menyerahkan data di KPU wilayah masing-masing cabang," kata Ketua Umum Partai Nasdem Rio Patrick Capella di kantor KPU, Jakarta, Jumat.

Artis yang mengawal pendaftaran Nasdem di antaranya Dionisius Agung Subagyo atau Dion "Idol", yang menyanyikan lagu perjuangan. Selain itu, terlihat pula pesulap Limbad yang menarik mobil pikap berisi 150 kotak data partai dengan rambutnya yang gimbal, khas penyanyi reggae Bob Marley.

Dari jajaran fungsionaris Nasdem, selain Rio Patrick Capella, juga turut terlihat bos MNC Group dan Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem, Hary Tanoesoedibjo, yang memimpin pendafaran partai Nasdem ke KPU. Sejumlah pengurus DPP Partai Nasdem turut pula hadir bersama ratusan Garda Pemuda Nasdem. Sementara ratusan kader Nadem mendampingi mengenakan kaus Partai Nasdem berwarna biru. Ada pula pula rombongan kader yang mengenakan pakaian adat Nusantara.

"Tujuan kami sebagai pendaftar pertama karena Partai Nasdem ingin mengubah kebiasaan lama partai politik yang memilih menyetorkan berkas pendaftaran ke KPU di waktu akhir masa pendaftaran. Hal ini juga menunjukkan kesiapan Partai Nasdem untuk berkompetisi di pemilu yang akan datang," pungkas Rio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com