Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Presiden Belum Turun Tangan

Kompas.com - 07/08/2012, 15:33 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lebih dari sepekan sengketa kewenangan penyidikan kasus dugaan korupsi proyek simulator SIM antara KPK-Polri bergulir. Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di tengah-tengah dorongan publik agar turun tangan, belum memberikan instruksi langsung.

Selama seminggu belakangan, Presiden telah berkomentar soal beragam isu, mulai dari penyerapan anggaran, kasus HIV/AIDS, kasus perploncoan di sekolah, sengketa lahan, hingga konflik horizontal di Myanmar. Apa alasan yang membuat Kepala Negara belum memberikan komentarnya secara langsung terkait sengketa kewenangan penyidikan kasus simulator itu?

Ketika ditanya kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, dirinya mengatakan, Kepala Negara masih menunggu hasil pertemuan antara Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo dan Ketua KPK Abraham Samad. "Presiden menunggu pertemuan ini," kata Djoko kepada para wartawan di Gedung Pertamina, Jakarta, Selasa (7/8/2012).

Djoko mengatakan, Presiden telah mengutus dirinya untuk membantu memediasi KPK-Polri. Djoko mengatakan, baik Kapolri maupun Ketua KPK akan kembali menggelar pertemuan untuk meluruskan soal sengketa kewenangan tersebut.

"Hasilnya seperti apa, nanti dilaporkan kepada Presiden. Beliau akan ambil sikap," kata Djoko. Pada kesempatan itu, Djoko kembali mengimbau media agar tidak fokus pada konflik antara KPK-Polri. Sebaliknya, media harus fokus pada kasus korupsinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com