Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Tidak Ada Unjuk Kekuatan KPK dan Polri

Kompas.com - 06/08/2012, 20:55 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator ICW, Danang Widoyoko, mengungkapkan bahwa perseteruan antara KPK dan Polri yang memanas bukanlah ajang unjuk kekuatan di antara kedua belah pihak. Sejauh pandangan Danang, KPK justru ingin membina hubungan baik dengan Polri dan menghindari konflik terbuka dengan institusi penegak hukum tersebut.

"Hubungan baik KPK dan Polri penting untuk memudahkan proses penegakan hukum. Golnya antara KPK dan Polri kan sama, yaitu untuk penanganan kasus ini (korupsi simulator SIM Korlantas Polri) dan membongkarnya. Jadi tidak ada yang namanya kuat-kuatan antara KPK dan Polri," ujar Danang di Cikini, Jakarta, Senin (6/8/2012).

Danang menambahkan bahwa ketika Polri ikut campur menangani tersangka dan barang bukti, hal itu justru mempersulit KPK. Sikap Polri yang sedemikian membangkang harusnya cepat disadari karena bagaimanapun juga Polri adalah institusi penegak hukum. Danang khawatir jika sikap Polri tersebut merupakan ketakutan mereka terhadap penanganan korupsi yang dilakukan oleh KPK.

Menurut Danang, penanganan korupsi oleh KPK, seperti kasus Hambalang ataupun wisma atlet, berdampak luas pada tersangka di luar kasus korupsi tersebut, misalnya anggota DPR yang menerima suap. "Ada ketakutan Polri jika kasus itu bisa merembet juga ke tersangka petinggi Polri lainnya," tambahnya.

Dia berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus cepat menyelesaikan permasalahan ini. Bagaimanapun juga Presiden adalah atasan langsung dari Polri. Jika Presiden tidak segera menyelesaikan sengketa penyidikan KPK dan Polri atas kasus korupsi simulator SIM Korlantas Polri, maka sengketa ini akan sulit berakhir.

Untuk itu, Danang mendesak Presiden Yudhoyono benar-benar bertindak secara nyata. Keinginan dari KPK untuk menyelesaikan permasalahan dengan akal sehat seharusnya ditindaklanjuti oleh Presiden dengan menginstruksikan Polri menghentikan penyidikan.

Polri, lanjut Danang, akan percuma memanggil ahli hukum untuk menguatkan kedudukannya karena rakyat lebih mendukung KPK. Terlebih lagi secara netralitas, Polri sudah kalah telak karena tidak mungkin tega memangsa anaknya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Nasional
    Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

    Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

    Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com