Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemkes Siapkan Zona Integritas

Kompas.com - 13/07/2012, 14:23 WIB
Indira Permanasari S

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Kesehatan tengah bersiap diri menciptakan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi. Pencanangan kegiatan itu dijadwalkan pada 18 Juli 2011.

Dalam temu media, Jumat (13/7/2012), Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan Yudhi Prayudha Ishak Djuarsa mengatakan, zona integritas merupakan sebutan atau predikat yang diberikan kepada kementerian yang pimpinan dan jajarannya mempunyai niat atau komitmen untuk menciptakan birokrasi yang bersih dan melayani.

Sebagai konsekuensi dari pencanangan itu, Kementerian Kesehatan harus menyiapkan satuan-satuan kerja untuk menjadi model percontohan wilayah bebas korupsi (WBK) yang nantinya diharapkan bergulir ke satuan kerja lainnya. "Ini tidak mudah karena satuan kerja tersebut harus memenuhi syarat indikator dengan hasil penilaian 80 dan 90," ujarnya.

Beberapa penilaian indikator itu antara lain jumlah maksimum kerugian negara yang belum diselesaikan berdasarkan penilaian Badan Pemeriksa Keuangan, indeks kepuasan masyarakat, dan persentase maksimum pegawai yang dijatuhi hukuman kedisiplinan karena penyalahgunaan dan pengelolaan keuangan.

Kementerian Kesehatan belum menunjuk satuan kerja mana yang nantinya ditetapkan sebagai wilayah bebas korupsi. "Setelah pencanangan zona integritas, secara bertahap kita tentukan satuan kerjanya. Kementerian Kesehatan akan mengajukan calon-calon satuan kerjanya, tetapi yang menentukan tetap KPK, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Ombudsman," ujarnya.

Pencanangan zona integritas itu diharapkan mendorong perbaikan dalam pengelolaan dan pelaporan keuangan di Kementerian Kesehatan yang selama ini memprihatinkan.

Pada tahun 2009 dan 2010, Badan Pemeriksa Keuangan memberikan opini disklaimer pada laporan keuangan Kementerian Kesehatan. Terdapat perbaikan pada tahun 2011 dengan berubahnya opini BPK menjadi wajar dengan pengecualian, yang artinya pelaporan dan pengelolaan keuangan wajar, tetapi masih terdapat pelaporan yang belum sesuai dengan tata keuangan negara sehingga dikhawatirkan rawan terjadi penyelewengan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com