Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 10 Capres Populer Pilihan Masyarakat

Kompas.com - 08/07/2012, 15:38 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Survei Saiful Mujani Reseach and Consulting (SMRC), melalui hasil survei nasional "Tantangan Calon Presiden Populer", merilis 10 nama calon presiden populer pilihan masyarakat, Minggu (8/7/2012).

Kendati populer, para tokoh yang digadang-gadang bakal melaju pada ajang perebutan kursi presiden pada 2014 ini, memiliki elektabilitas yang rendah.

"Tidak ada tokoh yang secara spontan dipilih sebagai presiden oleh pemilih dengan jumlah yang cukup besar, misalnya di atas 20 persen seperti dialami SBY dua tahun menjelang pemilihan presiden pada 2009. Atau dibandingkan Mega menjelang 2009," kata peneliti SMRC Grace Natalie.

Menurut Grace, temuan survei ini menunjukkan bahwa belum ada tokoh yang kuat secara elektoral sehingga hal ini membuka peluang bagi calon alternatif yang belum melakukan sosialisasi.

Apalagi dari survei tersebut, sebanyak 60 persen responden mengatakan belum memutuskan soal calon presiden yang mereka pilih untuk memimpin Indonesia selama 5 tahun mendatang. 

Nama-nama ini terungkap ketika SMRC bertanya kepada 1.230 responden yang tersebar di seluruh Indonesia tentang siapa presiden yang mereka pilih jika pemilihan presiden berlangsung pada hari ini.

Responden yang mewakili populasi Indonesia diwawancara melalui tatap muka pada 20-30 Juni 2012. Margin of error survei nasional ini adalah -/+ 3 persen.

Berikut ini nama-namanya:

1. Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebesar 10,6 persen pemilih

2. Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebesar 8 persen pemilih

3. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie sebesar 4,4 persen pemilih

4. Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebesar 4,3 persen pemilih

5. Ketua Umum PMI M Jusuf Kalla sebesar 3,7 persen pemilih

6. Ketua Dewan Pembina DPP Partai Nasional Demokrat Surya Paloh sebesar 1,4 persen pemilih

7. Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto sebesar 1,1 persen pemilih

8. Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebesar 0,9 persen

9. Menteri BUMN Dahlan Iskan sebesar 0,9 persen

10. Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa sebesar 0,7 persen suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com