Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Menu Serba Tahu

Kompas.com - 03/07/2012, 14:49 WIB

Saatnya makan. Pertama-tama saya menyendok bumbu kacangnya. Bumbu kacangnya terasa manis dan legit, serta lembut di mulut. Terdapat sedikit aksen bumbu yang jarang saya temui. Sedikit menggelitik lidah. Tekstur kacangnya masih sedikit terasa, tidak kasar tapi juga tidak sangat halus karena bulirnya masih dapat dicecap lidah.

Tahunya begitu halus dan gurih di dalam, namun garing di luar. Sangat terasa kesegarannya. Belum lagi tambahan kubis dan taoge segar yang meramaikan kesegaran rasa. Jangan lupakan lontongnya yang padat menjadi sumber karbohidrat hidangan tersebut. Pokoknya top banget, terlebih bumbu kacang dan tahunya. Hidangan ini sontak menjadi jajaran tahu campur rekomendasi teratas dari saya.

Selanjutnya tahu kipas yang sedari tadi menunggu giliran untuk disantap. Hidangan ini berupa lima buah tahu isi yang berbentuk kubus berukuran lebih kurang 5 cm x 5 cm. Tak lupa disediakan sambal kecap dengan bawang merah dan cabai rawit untuk cocolannya. Semacam kudapan namun bakal mengenyangkan karana ukurannya yang besar.

Pada bagian luar tahu yang digoreng terasa garing karena menggunakan tepung. Kriuk...! Setelah bagian luar tahu digigit, mulai terasa isiannya yang tidak pelit. Terlihat ada wortel, kubis, taoge, dan orak-arik telur. Lalu, tak lama terasa sesuatu yang gempi dan gurih. Ternyata itu adalah udang yang jadi jagoan isi tahunya. Pastinya gurih tahu menjadi makin berwarna dengan kehadiran segarnya daging udang. Mantab dan kenyang...!

Kelezatan hidangan tahu di sana juga dirasakan Dwi Rendy Maulana (24). "Favorit saya tahu kipasnya. Isinya enggak pelit terus udangnya gede dan berasa banget. Tahunya juga gurih. Kebetulan saya suka gorengan, ini gorengan mantap," jelas pria kurus berkacamata yang juga baru pertama kali berkunjung ke sana.

Terkait dengan rasa penasaran akan rasa bumbu kacang pada hidangan awal, Warta Kota menanyakan apa rahasia di baliknya. Jefta mengatakan bahwa dirinya hanya menggunakan kacang biasa dengan kualitas terbaik. Namun ia juga menambahkan sedikit petis. Pasti itu yang membuat bumbu kacangnya berbeda dengan yang kita jumpai pada makanan ketoprak. Maklum saya pribadi amat sangat jarang lidahnya bersentuhan dengan bumbu yang satu itu.

Jual tahu yang belum diolah

Sesudah bersantap pasti timbul tanya mengenai harga. Untuk tahu campurnya yang legit dan menyegar tersebut seharga Rp 20.000. Sedangkan kudapan tahu kipas dipatok seharga Rp 20.909. Perlu dicatat bahwa itu semua belum termasuk pajak.

Jefta mengatakan, keseluruhan hidangan di Resto Iki Kuwi tak ada yang di atas Rp 25.000. "Kalau untuk kisaran harga baik minuman maupun makanan mulai dari Rp 3.181 sampai yang termahal Rp 22.727. Semua belum termasuk pajak ya," terang pria ramah yang mengawali bisnis kulinernya tersebut mulai tahun 2008.

Jika Anda tidak terlalu suka dengan tahu, jangan khawatir. Resto Iki Kuwi juga menyediakan berbagai menu masakan non-tahu seperti sate ayam, mi ayam, kentang goreng, dan roti panggang.

Selain menjual tahu matang, Jefta juga melayani pengunjung yang ingin membeli tahu yang belum diolah. "Awalnya sih enggak jual, tapi banyak juga ibu-ibu yang minta. Jadinya kita layani dan keterusan sampai sekarang. Soal harga sama dengan harga tahu biasa tapi biasanya dapat delapan, kalau mentah ditambah satu," kata pria yang menyelesaikan studi bahasa Mandarinnya di China, tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com