Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Suap di Buol Bernilai Miliaran Rupiah

Kompas.com - 28/06/2012, 07:17 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengusut kasus dugaan suap pada pejabat daerah. Kasus dugaan suap tersebut kali ini diduga melibatkan pengusaha sebuah perusahaan minyak kepala sawit berinisial A dan G.

Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, mengungkapkan nilai uang suap dalam kasus ini diduga mencapai miliaran rupiah. Bersamaan dengan G, penyidik KPK juga mengamankan dua orang lainnya berinisial D dan S, yang saat ini telah dibawa ke gedung KPK untuk diperiksa lebih jauh.

"Nominalnya diduga 'm' (miliar)-lah. Tapi mohon maaf, belum bisa dipastikan nilainya," kata Bambang di Jakarta, Rabu (27/6/2012) malam.

Adapun pengusaha A dan G ditangkap secara terpisah. Seperti diberitakan sebelumnya, KPK meringkus A di Buol, Sulawesi Tengah, Selasa (26/6/2012) kemarin, sementara G baru dibekuk Rabu siang tadi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Bersamaan dengan G, penyidik KPK juga mengamankan D dan S. Saat memasuki gedung KPK, terlihat tas plastik dibawa salah satu dari mereka.

"Tas yang dibawa sedang diperiksa," ujar Bambang.

Sementara itu, A masih dalam perjalanan dari Sulawesi ke Jakarta. Dari operasi tangkap tangan tersebut, KPK menetapkan A dan G sebagai tersangka, sedangkan D dan S masih akan ditelusuri keterlibatannya melalui pemeriksaan hari ini.

Adapun A dan G disangka sebagai pemberi suap ke pejabat negara di Buol. KPK menduga, pemberian suap miliaran rupiah itu terkait kepengurusan hak guna usaha (HGU) perkebunan yang terletak di Kecamatan Bukal, Kabupaten Buol. Hingga kini, menurut Bambang, KPK masih menelusuri jejak pihak lain yang diduga terlibat.

"Kami mohon, ada beberapa bagian dari proses yang sedang kami lakukan dan belum bisa diberitahukan kepada media agar operasi pasca tangkap tangan di Buol ini bisa sukses," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Nasional
    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Nasional
    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Nasional
    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Nasional
    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Nasional
    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    Nasional
    Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

    Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

    Nasional
    Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

    Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

    Nasional
    Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

    Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

    Nasional
    Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

    Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

    Nasional
    Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

    Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Nasional
    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com