Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AU Belum Pastikan Besaran Santunan bagi Keluarga Korban

Kompas.com - 22/06/2012, 13:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Wakil Kepala Staf TNI angkatan udara, Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan kepastian berapa besarnya santunan yang akan diberikan kepada korban. Sementara asuransi kepada 'crew', juga kepada korban akan didukung sesuai aturan yang berlaku. "Besarannya belum bisa kami sampaikan," katanya saat memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jumat (22/6/2012).

Para korban tewas akibat kecelakaan pesawat Fokker 27 yang jatuh di Kompleks Rajawali TNI AU diterbangkan dengan tiga pesawat TNI AU. Awak pesawat yang tewas dalam kecelakaan pesawat naas itu diantar menggunakan tiga pesawat Hercules C130 TNI AU, masing-masing dua pesawat dari Skuardon Udara 31 Lanud Halim Perdana Kusuma, dengan nomor penerbangan Alfa 1317 dan Alfa 1323, serta satu pesawat Hercules dari Skardon Udara 32 Lanud ABD Saleh Malang dengan nomor penerbangan Alfa 1315.

Mengenai penyebab jatuhnya pesawat, Dede juga masih belum bisa memberikan komentarnya. Ia mengatakan, penjelasan mengenai penyebab kecelakaan Fokker 27 menunggu hasil investigasi. "Kami sejak tadi malam sudah mengumpulkan data-data dan diperkirakan 3 bulan baru bisa kami beritahukan," kata Dede.

Pesawat Hercules 1317 akan membawa Mayor Penerbang Heri Setyawan menuju ke Jogyakarta, Letnan Satu Penerbang Paulus Adi P. diantar menuju ke Solo, Serma Sih Mulato menuju ke Solo, Serka Wahyudi dan Sertu Purwo menuju ke Madiun.

Kemudian pada pesawat Hercules dengan nomor penerbangan alfa 1315, mengantarkan Ny. Martina, Ny. Onci, Brian, Nefin, dengan tujuan Lanud Hasanuddin Makassar. Sedangkan untuk Letda Pnb Sahroni, diterbangkan dengan pesawat C130 Hercules dengan nomor penerbangan alfa 1323 menuju Lanud Husein Bandung. Sementara Kapten Tek Agus Supriadi sendiri langsung dimakamkan di Jakarta di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan pesawat Fokker 27 tejadi di dekat persawahan pada Kamis (21/6/2012) kemarin. Pesawat yang jatuh kemudian menimpa beberapa rumah di kompleks perumahan TNI AU di jalan Rajawali Bonjangan 1, RT 03 RW 10, daerah Halim Perdana kusuma, Jakarta Timur. Pesawat naas itu kemudian meledak setelah menghujam rumah yang ada di sekitar lokasi kejadian dan terbakar.

Korban jiwa dari musibah ini sudah 11 orang, 7 dari awak pesawat, dan 4 korban sipil. Para korban yang disemayamkan diluar Jakarta kemudian diantar menuju daerahnya masing-masing dengan menggunakan tiga pesawat C130 Hercules yang diterbangkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com