JAKARTA, KOMPAS.com - Putusan majelis hukum terhadap terdakwa kasus terorisme Umar Patek alias Hisyam bin Alizein alias Abu Syekh alias Mike (45) yang divonis 20 tahun ternyata dianggap terlalu berat oleh penasehat hukumnya, Asrudin Hanjani.
Umar Patek akan menggunakan haknya untuk mengajukan banding dalam waktu 7 hari.
"Kami sangat kecewa dengan keputusan majelis, di mana terdakwa divonis selama 20 tahun," jelas Asludin kepada wartawan di gedung pengadilan Jakarta Barat, Kamis (26/6/2012).
Menurutnya pertimbangan majelis sudah benar, namun keputusannya tidak sesuai dengan pertimbangan yang diakui majelis, di mana terdakwa sudah mengakui semua kejahatan yang dilakukannya dan perbuatanya yang dilakukan atas keterpaksaan psikologis dari para seniornya.
"Dia sudah mencegah aksi teroris dalam bom Bali dan Natal, namun dia tidak memiliki kemampuan untuk menolaknya. Seharusnya tidak 20 tahun," katanya.
Namun, ia menambhkan, mengenai pengajuan hak banding, Umar Patek ingin berkonsultasi kepada kluarganya, kemungkinan Senin atau Selasa depan baru akan diajukan.
Asludin mengatakan, seharusnya keputusan yang dijatuhkan ketua majelis hakim dibandingkan dengan Idris tersangka bom Bali 1.
"Idris saja cuma 10 tahun, padahal peranan Idris lebih besar," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.