Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Perekonomian Harusnya Diisi Profesional

Kompas.com - 19/06/2012, 00:44 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Direktur Eksekutif Institut Proklamasi Arief Rachman menilai, kinerja Tim Ekonomi SBY-Boediono di bawah kendali Menteri Koordinasi Perekonomian RI Hatta Rajasa mengecewakan dan bayak kelemahan.

Arif menganggap, Hatta Rajasa bukan dari kalangan akademi ataupun profesional bidang ekonomi yang mampu mengkoordinasikan jajaran kementerian di bawah komandonya.

"Harusnya, bidang ekonomi diduduki oleh orang-orang profesional dan akademisi, kalau tidak menguasai masalah, malah amburadul," kata Arif, saat gelar diskusi di kantor Institut Proklamasi, Jakarta, Senin (18/6/2012.

Arif mmenambahkan, Hatta Rajasa dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah yang terjadi, bila terjadi konflik kepentingan antar kementerian di bawah koordinasinya.

Ia mencontohkan, pernah terjadi perbedaan pandangan antara Menteri ESDM Jero Wacik dan Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait pergantian Direksi Pertamina beberapa waktu lalu.

Lalu, lanjut Arif, rencana perushaan Handphone Researce and Motion(RIM) yang ingin membangun pabrik produksi di Indonesia pun gagal dan akhirnya, RIM bergeser ke Penang, Malaysia. Hal itu disebabkan, adanya perbedaan cara pandang antara pihak Menkominfo, Menteri Perdagangan, dan Menteri Perindustrian.

Baru-baru ini, kata Arif, Peraturan Menteri ESDM No. 7 dan 11 Tahun 2012 tentang aturan ekspor bijih mineral ke luar negeri turut membuat Menteri Perdagangan berbeda pandangan dan tidak diselesaikan dengan baik.

"Di sini terlihat adanya kelemahan kinerja Tim Ekonomi SBY-Boediono di bawah kendali Hatta Rajasa. Kita juga akan mendesak pemerintah, kalau perlu dilakukan reshuffle jilid dua," tegas Arif.

Arif juga menuding, melemahnya kinerja tim ekonomi SBY-Boediono tersebut, disebabkan kesibukan Hatta terhadap pencalonan dirinya pada Presiden 2014 mendatang.

Fungsi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ialah membantu presiden dalam menyinkronkan dan mengkoordinasikan perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang perekonomian.

Ada 15 kementerian di bawah koordinasi Hatta, di antaranya Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Bapenas, Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM dan lainnya.

Sosok Hatta Rajasa memang bukan orang asing di posisi menteri. Ia pernah menjabat Menteri Riset dan Teknologi (2001-2004), Menteri Perhubungan (2004-2007) dan Menteri Sekretaris Negara (2007-2009).

Pada 12 Juni 2012 Hatta memperoleh penghargaan doktor honoris causa bidang ekonomi dari Universitas Pertanian Nitra, Slovakia. Hatta dianggap mampu mengkoordinasikan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Slovakia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com