Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PD: Ani Yudhoyono Bisa Jadi Cawapres

Kompas.com - 18/06/2012, 00:16 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, mengatakan, Ketua Umum DPP PD Anas Urbaningrum dan Ani Yudhoyono tidak akan menjadi calon presiden.

Sejak awal, PD tidak pernah berencana memajukan Anas pada pertarungan perebutan kursi presiden 2014.

Kendati demikian, tak menutup peluang bahwa Anas dan Ani Yudhoyono maju sebagai calon wakil presiden. "Jadi wapres mungkin-mungkin saja, tetapi kita belum bicarakan," kata Mubarok di Jakarta, Minggu (17/6/2012).

Terkait calon presiden yang akan diusung PD, Mubarok mengatakan, tak menutup kemungkinan sosok tersebut bukan berasal dari internal partai.

Partai pemenang pemilu tersebut akan menggelar konversi terbuka untuk menjaring calon presiden. PD akan melihat siapa sosok capres yang paling diinginkan publik.

Menurut Mubarok, Indonesia masih memerlukan presiden yang memiliki pengalaman yang mumpuni. Sosok tersebut bisa saja merupakan tokoh senior di Indonesia. Dirinya juga menambahkan, presiden di Indonesia selalu muncul dadakan.

Mubarok menyebut kemunculan almarhum Soeharto, almarhum Abdurrahman Wahid, dan juga Susilo Bambang Yudhoyono pada saat-saat terakhir pemilu presiden.

"Kita tidak memiliki budaya mengelus-elus calon presiden. Kalau terlalu lama dimunculkan, justru peluangnya semakin kecil," kata Mubarok.

Pernyataan Mubarok ini sekaligus menepis hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (lihat link berikut ini) bahwa tiga politisi ulung Indonesia, yakni Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie akan mendominasi bursa capres 2014.

"Saya tidak yakin dengan mereka. Ibu Mega sudah ketuaan dan juga menjadi presiden tidak berprestasi. Pak Ical itu berat sekali. Dan survei seperti ini tidak menjanjikan. Bapak Prabowo juga untuk survei OK, tetapi saya juga ragu. Dugaan saya, akan muncul tokoh yang saat ini tidak diperhitungkan. Kata orang Jawa, ini satrio piningit," kata Mubarok.

Sementara itu, Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP PD Andi Nurpati mengatakan, PD memiliki strategi tersendiri terkait pemenangan pemilu presiden mendatang. Strategi tersebut hanya diketahui segelintir elite partai. "Strategi Demokrat berbeda dengan partai lainnya," kata Andi tanpa merincinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com