Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurhayati: Demokrat Turun Bukan Akhir Segalanya

Kompas.com - 08/06/2012, 13:30 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat di Parlemen, Nurhayati Ali Assegaf, menilai, melorotnya tingkat dukungan publik terhadap partainya bukanlah akhir dari segalanya. Nuryahati yakin, ke depan Partai Demokrat akan lebih baik hingga Pemilu 2014.

"Survei ini harus tidak kita abaikan dan kita sikapi bijaksana. Survei Demokrat turun ini bukan end of the world dan bukan akhir segalanya. Isu yang menerpa Partai Demokrat memang isu besar, tapi tak perlu dihadapi pesimis. Kita harus bekerja keras dan dua tahun ini kita yakin bisa (lebih baik)," kata Nurhayati di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (8/6/2012).

Nurhayati dimintai tanggapan hasil jajak pendapat Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS). Menurut SSS, Partai Demokrat berada di posisi ketiga dengan tingkat elektabilitas sebesar 10,7 persen. Di atas Demokrat yakni Partai Golkar sebesar 23 persen dan PDI-P 19,6 persen.

Di bawah Partai Demokrat yakni Partai Gerindra 10,5 persen, PKS 6,9 persen, Partai Nasdem 4,8 persen, PPP 3 persen, Partai Hanura 2,7 persen, PAN 2,2 persen, dan PKB 2 persen.

Nurhayati meminta semua kader Partai Demokrat untuk bekerja lebih keras, khususnya menjelaskan kepada publik berbagai kasus korupsi yang mengarah ke Partai Demokrat. Salah satunya terkait dugaan korupsi proyek Hambalang yang menyeret sejumlah politisi Demokrat, bahkan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum.

"Proses hukum harus kita hargai. Kasus Hambalang mencuat saya tidak terkejut. Ini menimpa Partai Demokrat dan itu suatu dinamika politik. Tapi bagaimana kader partai turun ke dapil menjelaskan yang terjadi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com