Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miranda Takkan Ungkap "Si Sponsor"

Kompas.com - 02/06/2012, 11:36 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan, Miranda Goeltom, akan tetap mengaku tidak tahu siapa pihak yang menjadi "sponsor" penyuapan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 yang dimenangi Miranda. Salah satu pengacara Miranda, Andi Simangunsong, mengatakan, kliennya tidak akan mengungkapkan hal yang memang tak diketahuinya.

"Tanya ke KPK, mau Miranda jawab jujur atau bohong? Kalau jujur, jangan paksa Miranda menjawab apa yang dia tidak tahu," kata Andi saat dihubungi, Sabtu (2/6/2012).

Andi ditanya apakah Miranda mau bekerja sama dengan KPK mengungkap "sponsor" di balik pembelian cek perjalanan senilai Rp 24 miliar yang menjadi alat suap dalam kasusnya. KPK mengakui kesulitan mencari bukti yang mengarah pada "si sponsor".

Menurut Andi, Miranda memang tidak tahu soal "sponsor" yang disebut-sebut mendanai pembelian cek perjalanan tersebut. Selama menjalani pemeriksaan di KPK, katanya, Miranda telah bekerja sama dengan mengungkapkan semua hal yang diketahuinya kepada penyidik.

"Untuk menjadi justice collaborator, Miranda setuju, dalam pengertian memberikan semua keterangan yang diperlukan, sudah dilakukan dalam pemeriksaan. Kalau menurut KPK harus mengungkapkan apa yang tidak dilakukan Ibu Miranda, itu keliru," kata Andi.

"Coba lihat saja berkas-berkas yang ada, dari mana cek itu mengalir, dari mana orang yang mengalirkan cek itu. KPK kan punya berkas, coba diteliti," katanya lagi.

KPK menetapkan Miranda sebagai tersangka atas dugaan turut serta atau menganjurkan Nunun Nurbaeti memberi suap ke sejumlah anggota DPR 1999-2004 terkait pemilihan DGS BI 2004 yang dimenangkan Miranda. Nunun divonis dua tahun enam bulan penjara dalam kasus ini.

Jumat (1/6/2012), KPK menahan Miranda demi mempercepat proses penyidikan. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Jumat, mengatakan, pada prinsipnya KPK ingin membongkar semua pihak yang terlibat.

"Berbagai informasi yang dikonfirmasi dalam pemeriksaan terdahulu pada sidang-sidang dan keterangan saksi-saksi untuk Miranda akan diklarifikasi ulang," katanya.

Namun, sejauh ini KPK belum menemukan bukti yang mengarah pada "si sponsor". "Belum ada bukti-bukti yang dimiliki KPK terkait keterlibatan pihak lain yang menjadi 'sponsor' suapnya," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Nasional
    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Nasional
    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Nasional
    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Nasional
    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Nasional
    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Nasional
    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Nasional
    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Nasional
    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    Nasional
    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Nasional
    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Nasional
    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Nasional
    Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

    Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

    Nasional
    Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

    Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com