JAKARTA, KOMPAS.com — Kehilangan yang menimpa keluarga besar Kompas Gramedia akibat dua wartawannya meninggal dunia, yaitu jurnalis Dody Aviantara dan fotografer Didik Nur Yusuf, rupanya menyingkap pesan tersendiri bagi masing-masing orang yang ditinggalkan.
Bagi pendiri kelompok usaha Kompas Gramedia, Jakob Oetama, kepergian dua jurnalis dirgantara tersebut tetap merupakan pengalaman iman dan kepercayaan kepada sang Khalik dalam kehidupan yang ditempuh manusia.
"Kedua anak muda yang telah meninggalkan kita memberikan kesan bagi kami, rekan-rekannya, bahwa mereka anak muda yang mengerti dan menghayati suatu prinsip hidup bahwa berkarya, bekerja tidak setengah-setengah," ujarnya, dalam sambutan acara penyerahan dari pihak perusahaan kepada pihak keluarga di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Panjang, Jakarta Barat, Rabu (23/5/2012).
Jakob Oetama mengungkapkan semangat kedua wartawan majalah Angkasa yang kini telah tiada tersebut seharusnya mengilhami rekan-rekannya di perusahaan untuk ringan hati melakukan pekerjaan. Hal tersebut terbukti dalam tugas penerbangan berujung maut yang diikuti Didik dan Dody tiga belas hari lalu.
"Keduanya menunjukkan semangat bahwa bekerja itu ibadah, itulah yang menyertai ilham dan semangat pada rekan-rekannya," lanjutnya.
Dalam akhir sambutan, Jakob juga mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut menjadi cobaan yang berat bagi keluarga, juga rekan dalam pekerjaannya. Namun, ia mengatakan, hanya dengan iman kepercayaan, seluruh keterpurukan dapat bangkit.
"Tidak pernah percobaan hidup, tidak disertai iman dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Pengasih," lanjutnya.
Dengan diiringi perasaan duka, kedua peti jenazah tersebut diserahkan secara simbolis kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, di hari yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.