JAKARTA, KOMPAS.com- Jalan keluar "saling menang" atau "win-win solution" perlu dikedepankan dalam menghadapi polemik seputar rencana konser Lady Gaga di Jakarta. Toleransi dan kearifan, hari-hari ini amat diperlukan dan harus dimiliki, terutama oleh elit negeri ini, agar ke-Indonesiaan kita tetap terjaga dan terpelihara.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Lukman Hakim Saifuddin, Senin (21/5/2012) di Jakarta.
Pelarangan konser Lady Gaga di Indonesia tanpa alasan yang jelas dan tidak disertai konsistensi bisa menimbulkan persoalan baru.
"Jangan sampai dunia luar menilai kita punya standar ganda. Sebab pertunjukkan di ruang publik yang jauh lebih vulgar dari Lady Gaga, setiap hari hadir di tengah-tengah masyarakat kita tanpa adanya reaksi penolakan yang kuat," kata Lukman Hakim.
Di saat yang sama, ketika menggelar koser di Indonesia, lanjut Lukman Hakim, Lady Gaga dapat diminta untuk berpakaian, bernyanyi, dan beratraksi panggung yang sesuai dengan budaya Indonesia. Dengan demikian, tidak ada yang patut dikhawatirkan dari pertunjukkan Lady Gaga.
"Dunia juga bisa menilai, bagaimana Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia mampu menyelesaikan masalah Lady Gaga dengan arif," tambah Lukman Hakim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.