Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerupuk Rambak Potret Ekonomi Rakyat

Kompas.com - 14/05/2012, 18:56 WIB
Abdul Lathif

Penulis

Pasarnya tidak hanya di Pulau Jawa, tapi juga sampai Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. "Bahkan, ada pelanggan saya dari Surabaya yang minta kiriman satu minggunya satu ton. Katanya untuk dikirim ke Arab Saudi," kata Nurul.

Harga kerupuk rambak kulit sapi siap goreng yang dihasilkan pasangan suami-istri asal Kauman itu, harganya bervariasi dan tergantung mutu dan kualitasnya.

Harga kkerupuk rambak kualitas nomor satu Rp 52.000 per kg, kualitas nomor dua Rp 50.000 per kg, dan kualitas nomor tiga Rp 49.000 kg.

"Masalah cita rasa kerupuk rambak antara perajin satu dengan yang lain bisa berbeda, karena sangat tergantung hasil penggorengan akhir dalam pembuatan kerupuk rambak," kata Syaiful Fuad.

Desa Kauman  amat populer dengan sebutan kampung penghasil kerupuk rambak Bangsal. Dari tangan-tangan perajin kerupuk rambak inilah Bangsal pun identik dengan kerupuk rambak.  

"Orang memang mengenal kerupuk rambak Bangsal, tetapi aslinya kerupuk rambak dari desa Kauman ini," kata Firman (20), perajin kerupuk rambak Rahayu di Desa Kauman.

Ongkos tenaga kerja penggorengan Rp 35.000-Rp 40.000 per hari, tenaga kerja pengguntingan/pemotongan kulit rambak Rp 25.000-Rp 50.000  per hari, tenaga penjemuran Rp 15.000 per hari, dan tenaga pengemasan Rp 12.000-Rp 15.000 per hari.

"Kendala yang dihadapi pelaku usaha kecil kerupuk rambak lebih pada cuaca . Kalau cuacanya mendung dan hujan, pengaruhnya pada penurunan produksi," kata Firman.

Bahan baku kulit sapi untuk kerupuk rambak, kata Firman, sejauh ini tidak ada persoalan yang berarti. Pasokan bahan baku masih lancar.

"Suplai bahan baku tidak ada masalah. Umumnya perajin di Kauman dapat pasokan bahan baku dari Mojoanyar, Purwosari, Magetan dan Surabaya," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com