MEDAN, KOMPAS.com- Gerah dengan kebijakan Presiden SBY yang juga tidak segera mengungkapkan kebenaran peristiwa 1965, 25 orang korban peristiwa 1965 di Sumatera Utara, Senin (14/5/2012), turun ke jalan.
Para korban yang kebanyakan sudah lanjut usia itu berdiri di jalan depan kantor Gubernur Sumut membentangkan poster lalu berjalan ke halaman kantor gubernur. Beberapa peserta aksi tampak berjalan terhuyung-huyung bahkan harus dituntun.
Mereka duduk membentuk setengah lingkaran di halaman kantor gubernur, kemudian berorasi dan membacakan puisi.
Jiman Karo-Karo (80), salah satu korban 65, mengatakan, dirinya bergabung dalam aksi ini karena ingin mengingatkan masih ada peristiwa 1965 yang sampai saat ini belum dijelaskan oleh pemerintah. Korban-korban terdiskriminasi bahkan sampai kini. "Apa arti reformasi, omong kosong itu," kata Jiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.