Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Data di KNKT

Kompas.com - 13/05/2012, 02:14 WIB

Tangerang, Kompas - PT Angkasa Pura II (Persero) telah menyerahkan seluruh data dan dokumen terkait penerbangan pesawat Sukhoi Superjet 100 kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Sabtu (12/5). Penyerahan itu dilakukan sesuai dengan amanat undang-undang.

”Secara resmi, KNKT telah meminta seluruh data dan dokumen terkait peristiwa kecelakaan pesawat Sukhoi di Gunung Salak,” kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Hari Cahyono, di Kota Tangerang, Sabtu (12/5).

Menurut Hari, Ketua KNKT mengajukan surat permohonan permintaan dokumen kepada Direktur Operasi dan Teknik Angkasa Pura II, Jumat (11/5). Dalam surat permohonan itu disebutkan,

data-data dan dokumen tersebut akan digunakan untuk menindaklanjuti investigasi dan penelitian kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100. Pesawat ini dioperasikan Sukhoi Civil Aircraft Company di daerah Gunung Salak, Jawa Barat, 9 Mei 2012.

Menurut Hari, data dan dokumen yang diminta KNKT tersebut antara lain rekaman radar saat kejadian, serta rekaman dan transkrip percakapan antara pilot dan petugas Air Traffic Controll (ATC) saat kejadian.

”Dokumen lain yang juga kami berikan untuk mendukung investigasi KNKT adalah rencana penerbangan Sukhoi, baik pada joy flight pertama maupun yang kedua,” jelas Hari. 

Seizin petugas

Secara terpisah, Deputy Senior General Manager PT Angkasa Pura Cabang Bandara Soekarno-Hatta, Mulya Abdi, membenarkan petugas pemandu pesawat di menara kontrol Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengizinkan pesawat Sukhoi turun dari ketinggian 10.000 kaki menuju 6.000 kaki.

”Petugas memenuhi permintaan izin dari pilot pesawat itu. Permintaan ini dipenuhi karena petugas memantau posisi pesawat saat itu berada di atas udara Atang Sanjaya, Bogor. Kawasan ini aman bagi latihan pesawat,” kata Mulya.

Sebagai lokasi pelatihan bagi pesawat, kata Mulya, kawasan yang berbentuk persegi empat seluas 7 mil tersebut bebas dari gunung dan perbukitan. Petugas menyetujui permintaan pilot karena posisi pesawat itu di area pelatihan dan kawasan yang steril dari gunung dan perbukitan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com