Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Demokrat Usung JK, Mimpi Kali "Ye"...

Kompas.com - 03/05/2012, 18:38 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menilai partainya tak akan mengusung Jusuf Kalla atau yang akrab disapa JK sebagai calon presiden di Pemilu 2014. Pasalnya, menurut Ruhut, masih banyak kader Partai Demokrat  yang layak maju.

"Mimpi kali ye. Itu usulan punduk merindukan bulan. Banyak kader di Demokrat. Ngapain dukung calon yang kedaluwarsa," kata Ruhut di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/5/2012).

Ruhut dimintai tanggapan usulan dari internal Partai Demokrat (PD) agar mengusung JK sebagai capres. Sebelumnya, Wakil Ketua PD Max Sopacua mengaku setuju jika PD mencalonkan JK dalam pilpres. Pasalnya, menurut Max, tak ada dikotomi tua atau muda dalam PD.

Alasan lain, kata Max, beberapa jabatan penting tengah dipegang JK, yakni Ketua Umum Palang Merah Indonesia dan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia. Kedua organisasi itu berhubungan langsung dengan masyarakat bawah.

"Saya pikir itu sebuah keabsahan yang tidak bisa dipungkiri. Menjadi Ketua PMI tidak main-main karena mengurusi masyarakat bawah. Dewan Masjid itu juga bukan main-main. 90 persen masyarakat Muslim berorientasi pada masjid. Kita tidak bisa menghilangkan faktor-faktor itu," kata Max.

Tak hanya di tingkat pusat. Dukungan terhadap JK juga ada di daerah. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PD Sulawesi Selatan Ilham Arief Sirajuddin mengaku siap pasang badan jika ada yang mempermalukan JK di Sulsel.

"Saya dan pengurus Partai Demokrat lainnya di Sulsel akan berjuang habis-habisan di DPP Demokrat agar Jusuf Kalla diusung sebagai calon presiden," kata Ilham.

Ruhut mengatakan, capres dan cawapres yang akan diusung PD ditentukan oleh majelis tinggi yang beranggotakan sembilan orang nantinya. Meski belum dibahas oleh majelis tinggi, Ruhut berani memastikan bahwa tidak ada nama JK sebagai bahan pertimbangan di internal.

Ruhut menambahkan, penetapan capres dan cawapres akan dilakukan setelah memasuki 2013. Hasil jajak pendapat dari berbagai lembaga survei akan menjadi acuan untuk menetapkan calon.

"Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) katakan kita bekerja dulu. Nanti pasti ada presiden yang lebih bagus dari saya," kata anggota Komisi III itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com