Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anis Matta: KPK Fokus Saja ke Aliran Dana Suap

Kompas.com - 02/05/2012, 15:02 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Anis Matta mengatakan, sebaiknya Komisi Pemberantasan Korupsi fokus pada penelusuran aliran dana yang diduga diterima tersangka Wa Ode Nurhayati dibandingkan dengan menyelidiki proses pembahasan anggaran untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) di DPR.

"Yang relevan dikembangkan menelusuri aliran dana dari suap itu. Siapa saja yang menikmati suap itu. Bukan soal mekanisme (pembahasan)," kata Anis saat jumpa pers di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/5/2012).

Anis mengklaim tidak ada penyimpangan dalam pembahasan PPID di Badan Anggaran DPR. Semua pembahasan, kata dia, dilakukan secara terbuka dan implementasi keputusan diawasi oleh banyak pihak.

Anis mengaku siap memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi di KPK besok. Pekan lalu, Anis tak dapat memenuhi panggilan lantaran masih berada di luar negeri. Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera itu mengaku akan menjelaskan apa yang dibutuhkan penyidik KPK.

Anis menambahkan, ia akan menyerahkan berbagai bukti yang dimiliki kepada KPK. Bukti itu di antaranya surat-menyurat pasca-penetapan daerah yang menerima dana PPID dalam Undang-Undang APBN 2011. Surat pertama adalah dari Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo kepada pimpinan Banggar.

Dalam surat tertanggal 13 Desember 2010 itu, Menkeu mempertanyakan mengapa 3 provinsi dan 29 kabupaten/kota yang kemampuan keuangannya tidak tinggi tidak mendapatkan dana PPID.

Surat kedua yakni dari pimpinan Banggar Melchias Markus Mekeng kepada pimpinan DPR tertanggal 17 Desember 2010 untuk menjawab surat dari Menkeu. Dalam surat itu disebutkan penetapan daerah yang mendapat dana PPID telah final dan tidak mungkin dilakukan perubahan.

Menurut Banggar, daerah yang mendapat dana itu telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Surat ketiga yakni dari Anis kepada Menkeu tertanggal 27 Desember 2010. Menurut Anis, dia hanya meneruskan penjelasan dari pimpinan Banggar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com