JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana rapat pimpinan nasional khusus atau rapimnasus Partai Golkar yang akan langsung menetapkan Ketua Umum Partai Golkar (PG) Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden dinilai membuktikan bahwa kepemimpinan Ical di PG oligarki.
"Itu lah yang disebut sebagai oligarki yang berkembang dalam parpol. Ketua Umum yang kepemimpinannya oligarkis tidak layak jadi presiden. Ini berlaku untuk semua parpol, tidak hanya untuk Golkar," kata Syamsudin Haris, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin ( 30/4/2012 ).
Syamsuddin dimintai tanggapan keputusan Dewan Pimpinan Pusat PG yang akan menetapkan Ical sebagai capres dalam rapimnasus Juni 2012 . DPP PG tak akan membicarakan tokoh lain selain Ical dalam menetapkan capres.
"Memimpin partai saja sudah oligarkis yang memaksakan kehendak atau putuskan sesuatu atas dasar kelompok kecil. Tentu itu sangat berbahaya kalau jadi pemimpin bangsa," kata Syamsuddin.
Syamsuddin menambahkan, Ical seharusnya legowo dengan memberi ruang bagi tokoh lain di internal atau bahkan eksternal untuk maju sebagai capres dari PG. Menurut dia, mekanisme konvensi seperti tahun 2004 lebih baik jika dilakukan kembali dalam penetapan capres.
Dia mempertanyakan apa yang akan ditawarkan Ical dalam kampanye Pilpres nanti. "Apa yang ditawarkan Aburizal? Lapindo aja belum selesai," kata Syamsuddin.
Ketika ditanya apakah sikap DPP PG itu akan menimbulkan perpecahan di internal PG, dia menjawab, "Potensial muncul. Tapi itu lebih kepada tingkat elit dan dalam konteks pencalonan presiden."
Seperti diberitakan, Ical menyebut DPP PG hanya meneruskan rapimnas II yang telah menetapkan dirinya sebagai capres. Jika hasil itu tidak dilaksanakan, pengurus DPP dapat dianggap melanggar aturan dan bakal dikenakan sanksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.