Hal ini dikatakan Anas ketika datang di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendampingi istrinya yang dimintai keterangan terkait penyelidikan kasus korupsi proyek senilai Rp 1,52 triliun itu.
”Ini, kan, kelanjutan skenario politik untuk mengait-ngaitkan saya. Kan, Anda mengikuti bagaimana kasus wisma atlet dari awal sampai akhir sudah divonis. Kita semua tahu proses pengadilan yang terbuka obyektif putusan hakim sudah jelas. Sama halnya dengan kasus Hambalang,” kata Anas.
Namun, Anas tidak menyebut siapa pihak yang menurut dia membuat skenario politik itu. ”Saya tidak tahu ada musuh atau tidak. Tetapi, saya merasa tidak ada musuh,” tandasnya.
Seusai diperiksa selama lima jam, Athiyyah menyatakan ia hanya dimintai keterangan terkait keterlibatannya di PT Dutasari Citralaras. ”Tadi hanya dimintai keterangan, selama saya menjadi komisaris PT Dutasari Ciptalaras dari 2008-2009 itu saja,” katanya.
Perusahaan ini disebut turut menggarap proyek Hambalang. Selain Athiyyah, KPK telah memeriksa petinggi PT Dutasari lainnya, yakni Mahfud Suroso.
Saat pemeriksaan, sempat terjadi bentrokan antara simpatisan Anas dan pengunjuk rasa serta wartawan. Dua wartawan terkena pukulan.
Anas membantah membawa pengawal ke KPK. ”Saya hadir pribadi jadi kalau ada yang mengaku pengawal tidak ada. Saya hadir berdua,” ujarnya.
Terkait keterlibatan istrinya dalam kasus Hambalang, Anas membantah. ”Tidak, pasti tidak. Istri saya, awal 2009 sudah berhenti jadi komisaris,” paparnya.